Ntvnews.id, Semarang - Suasana berbeda tampak di Dusun Thekelan, Kabupaten Semarang pada Kamis, 25 Desember 2025. Sejak pagi, warga berbondong-bondong mendatangi gereja setempat. Namun yang hadir bukan hanya umat Kristiani, melainkan juga warga Muslim dan Buddha yang berdiri rapi di depan gereja.
Mereka menunggu dengan sabar hingga ibadah Natal selesai. Setelah itu, satu per satu warga menyampaikan ucapan selamat kepada umat Kristen yang merayakan. Jabat tangan, pelukan hangat, hingga suasana haru mewarnai pertemuan lintas iman tersebut.
Kehangatan ini bukan peristiwa sesaat. Bagi warga Dusun Thekelan, setiap kali hari besar keagamaan tiba, seluruh aktivitas warga dihentikan. Masyarakat berkumpul untuk saling menghormati dan memperkuat kebersamaan, tanpa memandang perbedaan keyakinan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp13.000, Segram Jadi Rp2.589.000
“Di Dusun Thekelan, Semarang, toleransi hidup sebagai tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi,” tulis pemilik akun Instagram @azmi_zami yang dilansir pada Jumat, 26 Desember 2025.
Tradisi serupa tidak hanya berlangsung saat perayaan Natal. Pada momen Waisak maupun Idul Fitri, warga dengan latar belakang agama yang berbeda juga melakukan hal yang sama, menyambut dan merayakan hari besar saudara mereka dengan penuh suka cita.
“Bagi kami tidak ada istilah ‘toleransi kebablasan’, malah kami bangga karena inilah wujud Kebhineka Tunggal Ika dan Negara Republik Indonesia,” tulisnya.
Baca Juga: Polisi Dalami Penyebab Bangunan Parkir Roboh Di Koja Jakarta Utara
Warga Dusun Thekelan menilai perbedaan keyakinan tidak menjadi batas dalam hubungan sosial. Kerukunan tidak dijalankan sebagai simbol atau seremoni, melainkan sebagai cara hidup yang tumbuh alami dari generasi ke generasi.
Kehadiran warga lintas iman yang saling menyapa, berjabat tangan, dan berbagi kehangatan menjadi bukti bahwa perbedaan bukan penghalang. Keragaman ini menjadi rasa saling menghormati dapat menjadi bahasa bersama dalam kehidupan bermasyarakat.
“Di Thekelan, perbedaan bukan penghalang, melainkan anugerah dari Tuhan untuk kehidupan penuh kasih sayang,” tutupnya.
Dusun Thekelan Semarang Toleransi (Instagram)