Ntvnews.id, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Ibu Tahun 2025, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menggelar kegiatan “Berbagi Praktik Baik Program KBKR Tahun 2025”.
Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk sebuah pengetahuan, pembelajaran bersama, serta penguatan sinergi lintas sektor guna memperluas akses dan meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR), khususnya dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu.
Baca Juga: BKKBN Gelar Gen Z Fest, Idgaf Hingga Fajar Sadboy Turut Memeriahkan
Acara tersebut menghadirkan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki keterkaitan langsung dengan isu kesehatan reproduksi. Fokus utama yang diangkat adalah pentingnya pelayanan KB pasca persalinan sebagai langkah preventif untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
Menteri Kemendukbangga/BKKBN, Wihaji, menegaskan bahwa penguatan layanan KB pasca persalinan merupakan bagian penting dari strategi nasional kesehatan keluarga.
“Kira-kira begini, kita kumpulkan para stakeholder yang terkait dengan isu-isu reproduksi. Salah satunya adalah KB pasca persalinan. Harapannya ini menjadi cara kita mengatur agar jangan sampai angka kematian ibu dan anak meningkat,” ujar Wihaji di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Selasa, 23 Desember 2025.
Menurutnya, pengendalian jarak kelahiran dan perencanaan keluarga yang matang akan berdampak langsung pada kualitas kesehatan ibu dan anak. Ia juga menegaskan bahwa konsep dua anak lebih sehat tetap menjadi arah kebijakan pemerintah.
“Sehingga ke depan konsep dua anak lebih sehat tetap jalan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wihaji menjelaskan bahwa pelayanan KB pasca persalinan tidak hanya berperan dalam menekan angka kematian ibu dan anak, tetapi juga menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan stunting yang masih menjadi tantangan nasional.
“Intinya memastikan pelayanan KB pasca persalinan untuk mengurangi angka kematian ibu, anak, dan stunting. Ini kebijakan yang harus terus kita kerjakan di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji. (Dok.Ntvnews.id/Alber Laia)