Ntvnews.id, Bangkok/Phnom Penh - Puluhan orang tewas dalam bentrokan perbatasan Thailand dan Kamboja, termasuk tentara dan warga sipil di kedua negara, menurut data resmi yang dirilis pada Senin, 22 Desember 2025.
Xinhua melaporkan, militer Thailand menyatakan konflik perbatasan yang masih berlangsung dengan Kamboja telah menewaskan 22 tentara Thailand.
Secara terpisah, data dari Kementerian Kesehatan Thailand menunjukkan 38 warga sipil Thailand juga tewas dalam konflik yang berlangsung selama beberapa hari tersebut.
Media Thailand melaporkan bentrokan di zona perbatasan Sa Kaeo berlanjut hingga Senin dini hari waktu setempat, dengan rentetan tembakan sporadis senjata berat yang memicu kepanikan luas di kalangan penduduk. Sekitar pukul 07.00 waktu setempat, peluru artileri Kamboja menghantam kawasan permukiman Thailand, merusak rumah-rumah dan memicu kebakaran.
Baca Juga: Militer Thailand Dituding Gunakan F-16 Hancurkan Jembatan Sipil Kamboja
Menurut rilis pers Kementerian Dalam Negeri Kamboja, militer Thailand telah "menembakkan dan menjatuhkan berbagai jenis amunisi ke kawasan sipil, mengakibatkan tewasnya 20 warga sipil Kamboja dan melukai 79 orang lainnya."
Letnan Jenderal Maly Socheata, wakil sekretaris negeri sekaligus juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, mengatakan militer Thailand masih terus menggunakan artileri, tank, gas beracun, dan jet tempur F-16 untuk menyerang sejumlah target di wilayah Kamboja hingga Senin pagi.
Konflik perbatasan Thailand-Kamboja kembali memanas sejak 7 Desember 2025, dan kedua belah pihak saling menuding pihak lain sebagai pihak yang memulai serangan.
(Sumber: Antara)
Seorang pria Kamboja yang terluka dalam dugaan penembakan di Thailand menerima perawatan medis di sebuah rumah sakit di Provinsi Banteay Meanchey, Kamboja, 12 November 2025. ANTARA/inhua/HO Agence Kampuchea Presse (Antara)