Thailand dan Kamboja Gagal Capai Gencatan Senjata, Perundingan Dilanjutkan 24 Desember

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Des 2025, 07:55
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Kendaraan militer terlihat di dekat perbatasan Thailand-Kamboja di Surin, Thailand, 3 November 2025. (ANTARA/Valeria Mongelli/Anadolu/pri) Arsip - Kendaraan militer terlihat di dekat perbatasan Thailand-Kamboja di Surin, Thailand, 3 November 2025. (ANTARA/Valeria Mongelli/Anadolu/pri) (Antara)

Ntvnews.id, Bangkok - Thailand dan Kamboja gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata dalam pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Malaysia dan sepakat melanjutkan perundingan pada Rabu, 24 Desember 2025, kata Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow, Senin, 22 Desember 2025.

Phuangketkeow menjelaskan pembahasan dilakukan dalam forum bersama seluruh delegasi ASEAN, termasuk Kamboja.

"Kami mengusulkan agar para pemimpin militer kedua belah pihak bertemu dan bernegosiasi untuk gencatan senjata," katanya.

Menurut Phuangketkeow, Kamboja menyetujui usulan itu dan pertemuan dijadwalkan berlangsung pada 24 Desember 2025 dalam format Komite Umum Masalah Perbatasan yang diketuai bersama menteri pertahanan Thailand dan Kamboja.

Baca Juga: Menlu RI Minta Kamboja-Thailand Hentikan Aksi Militer dan Berdialog

Ia menegaskan delegasi Thailand dan Kamboja hadir dalam pertemuan ASEAN bukan untuk saling menyalahkan, melainkan untuk mendorong proses deeskalasi konflik.

Deklarasi bersama Thailand dan Kamboja yang ditandatangani di sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada 26 Oktober 2025 disebutnya sebagai jalur langsung menuju gencatan senjata dan perdamaian.

Namun, Phuangketkeow menekankan bahwa Kamboja harus mematuhi seluruh ketentuan deklarasi tersebut, terutama menarik senjata berat dari wilayah perbatasan, membatasi jumlah pasukan, memulai pembersihan ranjau, serta menangani kejahatan lintas batas. Ia menyoroti pentingnya pembersihan ranjau bagi Thailand, seraya menyinggung sejumlah insiden yang membuat prajurit Thailand kehilangan anggota tubuh akibat ranjau, sebelum dan sesudah deklarasi ditandatangani.

Baca Juga: AS Minta Thailand Dan Kamboja Akhiri Bentrokan Di Wilayah Perbatasan

Sengketa perbatasan Thailand dan Kamboja yang telah berlangsung puluhan tahun berubah menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli 2025, ketika kedua negara saling melancarkan tembakan artileri dan serangan udara.

Pada 4 Agustus 2025, kedua pihak mengumumkan gencatan senjata yang kemudian diperkuat dengan perjanjian pelaksanaan beberapa hari setelahnya. Namun, bentrokan kembali terjadi sejak awal Desember 2025.

Akibat serangan Kamboja di wilayah perbatasan Thailand, sedikitnya 22 orang tewas, 140 orang terluka, dan sekitar 140.000 warga dievakuasi dari daerah rawan.

(Sumber: Antara) 

x|close