Menlu RI Minta Kamboja-Thailand Hentikan Aksi Militer dan Berdialog

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Des 2025, 19:41
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN (SAMM) tentang Situasi Terkini antara Kamboja dan Thailand, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 22 Desember 2025. Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Malaysia, Yang Terhormat Dato’ Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan, membahas situasi perbatasan yang sedang berlangsung antara Kamboja dan Thailand. Pertemuan tersebut menggarisbawahi komitmen kolektif ASEAN terhadap perdamaian dan stabilitas regional serta penyelesaian sengketa secara damai melalui diplomasi dan dialog. ANTARA/HO-asean.org/pri. Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN (SAMM) tentang Situasi Terkini antara Kamboja dan Thailand, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 22 Desember 2025. Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Malaysia, Yang Terhormat Dato’ Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan, membahas situasi perbatasan yang sedang berlangsung antara Kamboja dan Thailand. Pertemuan tersebut menggarisbawahi komitmen kolektif ASEAN terhadap perdamaian dan stabilitas regional serta penyelesaian sengketa secara damai melalui diplomasi dan dialog. ANTARA/HO-asean.org/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyerukan Kamboja dan Thailand yang tengah bertikai agar menahan diri, menghentikan aksi militer, serta segera berdialog dan melakukan diplomasi sesuai Piagam ASEAN dan semangat persatuan ASEAN.

Seruan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada Senin, 22 Desember 2025, terkait Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, yang berlangsung pada hari yang sama.

"Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengapresiasi peran Malaysia sebagai Ketua ASEAN dan mendorong seluruh pihak untuk menahan diri serta menghentikan aksi militer," sebut pernyataan Kemlu RI.

Sugiono menambahkan bahwa Indonesia siap berperan secara konstruktif, termasuk mengirim personel dalam Tim Pengamat ASEAN yang diberi mandat memantau situasi di lapangan.

Dalam pertemuan itu, Indonesia menekankan pentingnya penguatan kapasitas ASEAN dalam pencegahan konflik dan penyelesaian secara damai, termasuk melalui pemanfaatan Treaty of Amity and Cooperation (TAC) serta mekanisme ASEAN lainnya.

Baca Juga: Menlu ASEAN Gelar Pertemuan Khusus Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Pertemuan menghasilkan Pernyataan Ketua (Chair’s Statement) yang menegaskan komitmen ASEAN terhadap persatuan dan sentralitas organisasi. Pernyataan tersebut juga menyerukan agar pihak-pihak terkait memulihkan kepercayaan dan kembali berdialog melalui mekanisme bilateral maupun dengan fasilitasi Ketua ASEAN.

"Pada intinya, Indonesia selalu percaya bahwa kedua keluarga kita di ASEAN, Kamboja maupun Thailand, akan menemukan jalan damai melalui dialog dengan dukungan penuh ASEAN," kata Sugiono, seperti dikutip dalam pernyataan Kemlu RI.

Pertemuan khusus ini digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, selaku Ketua ASEAN, untuk membahas situasi terkini di perbatasan Kamboja–Thailand sejak konflik meningkat pada 8 Desember 2025. Jatuhnya korban jiwa, luka-luka, dan pengungsian warga sipil di kedua sisi perbatasan menjadi persoalan kemanusiaan serius yang harus segera ditangani.

Seluruh menteri luar negeri ASEAN hadir, kecuali Myanmar yang diwakili Permanent Secretary Kementerian Luar Negeri sebagai perwakilan nonpolitis, serta Vietnam yang diwakili pejabat tinggi. Di sela pertemuan, Sugiono juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn.

Baca Juga: Militer Thailand Dituding Gunakan F-16 Hancurkan Jembatan Sipil Kamboja

(Sumber: Antara) 

x|close