Ntvnews.id, Jakarta - Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Jember, Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebanyak 1.271 kepala keluarga (KK) terdampak banjir akibat luapan Sungai Bedadung dan sejumlah sungai lainnya.
Peristiwa ini terjadi pada Senin malam, 25 Desember 2025, dengan ketinggian air di beberapa lokasi mencapai lebih dari 1 meter, sehingga memaksa warga mengungsi dan dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Kepala BPBD Jember, Indra Tri Purnomo, menjelaskan bahwa banjir dipicu oleh hujan berkepanjangan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai angin kencang. Kondisi cuaca ekstrem tersebut telah berlangsung sejak siang hingga sore hari.
"Sejumlah kecamatan di Jember akibat hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat disertai angin kencang terjadi dalam waktu yang lama," katanya, dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jember pada periode 11–20 Desember 2025, yang berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Situasi banjir ini beredar di media sosial, salah satunya dibagikan oleh unggahan akun Instagram @lambe_turah, memperlihatkan bagaimana air menggenangi daratan.
Baca Juga: Dampak Siklon 93S, 5 Kabupaten di Bali Terendam Banjir dan 1 WNA Meninggal
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga: BNPB: Lebih Dari 147 Ribu Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Sumatra
Selanjutnya, PBD Jember mencatat banjir terjadi di 20 titik lokasi yang tersebar di Kecamatan Patrang, Kaliwates, Sumbersari, Pakusari, Kalisat, dan Rambipuji. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga 2 meter, sehingga petugas gabungan harus mengevakuasi warga, termasuk lansia, anak-anak, dan kelompok rentan.
Di Kampung Ledok, Kelurahan Jember Kidul, banjir dengan ketinggian 80–120 sentimeter merendam 26 rumah warga. Bahkan, salah satu rumah milik mantan Bupati Jember, Hendy Siswanto, turut terdampak genangan air.
Sementara itu, di kawasan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, ratusan rumah dilaporkan terendam. Arus sungai yang deras menyebabkan satu dapur warga ambruk dan beberapa rumah mengalami kerusakan cukup serius.
Banjir juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur vital. Jembatan Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, tergerus arus banjir sepanjang sekitar 3 meter hingga akhirnya putus total. Akibatnya, jembatan sepanjang 20 meter tersebut tidak dapat dilalui kendaraan.
Kondisi terparah dilaporkan terjadi di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji. Di wilayah ini, 429 KK terdampak banjir. Hingga Selasa dini hari pukul 03.21 WIB, tim BPBD bersama relawan masih melakukan penanganan darurat di lokasi.
Selain merendam ribuan rumah, banjir juga memaksa warga mengungsi akibat ketinggian air mencapai lebih dari 1,2 meter. Di Perumahan Villa Indah, Kelurahan Tegal Besar tercatat 40 KK atau sekitar 200 jiwa terdampak.
Banjir Jember (Instagram @lambe_turah)