Ntvnews.id, Jakarta - Modus penipuan terbaru kembali marak dan kini menyasar masyarakat dengan cara yang jauh lebih meyakinkan. Dalam aksinya, para pelaku menggunakan video call yang melibatkan dua orang sekaligus.
Dalam melancarkan aksinya, satu orang berpura-pura sebagai kurir, sementara yang lain mengaku sebagai polisi. Keduanya menuduh korban telah memesan obat-obatan terlarang untuk memicu rasa panik.
Setelah korban kebingungan, pelaku kemudian mengarahkan agar korban mengikuti Zoom meeting untuk proses “klarifikasi” dan “pembersihan nama”. Di dalam proses itu, korban juga dikirimkan sebuah tautan (link) yang disebut sebagai dokumen klarifikasi.
Baca Juga: Operasi Besar Myanmar Tangkap 1.590 WNA di Pusat Penipuan Online
Video aksi penipuan tersebut dibagikan melalui akun Instagram @info_jabodetabek pada Jumat, 5 Desember 2025.
"Waspada! Modus Penipuan Baru Lewat Video Call Kian Marak," tulis keterangan postingan.
Faktanya, tautan yang dikirim pelaku bukanlah dokumen klarifikasi, melainkan alat peretasan yang memungkinkan mereka mengakses isi ponsel korban, mulai dari data pribadi, percakapan, hingga akun keuangan.
Lebih mengkhawatirkannya lagi, pelaku diduga sudah memiliki data pribadi calon korban sebelum menghubungi mereka. Hal ini membuat tuduhan terlihat nyata, sehingga korban lebih mudah percaya dan akhirnya terjebak dalam skenario penipuan.
Ilustrasi HP (Freepik/ snowing)