Ntvnews.id, Aceh Tamiang – Prioritas penyalaan listrik terus dikebut PLN dalam penanganan kondisi bencana di Aceh Tamiang. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muda Sedia, Aceh Tamiang yang menjadi pusat layanan kesehatan korban bencana berhasil menyala pada Kamis, 4 Desember 2025, dengan mesin genset PLN yang didatangkan dari kota Langsa untuk kebutuhan prioritas layanan rumah sakit.
Petugas PLN di lapangan membawa genset berkapasitas 66.000 Watt dan lampu-lampu emergency sambil menembus jalur darat berlumpur, tanah amblas, hingga ruas jalan yang terputus untuk menjangkau fasilitas kesehatan dan posko pengungsian.
Direktur Utama RSUD Muda Sedia, Aceh Tamiang, Andika Putra menyampaikan apresiasi mendalam atas respons PLN dalam situasi darurat tersebut.
“Di tengah kondisi yang serba sulit, kehadiran listrik dari PLN adalah penyelamat. Tanpa itu, banyak tindakan medis yang tidak bisa kami lakukan. Kami sangat berterima kasih karena respons cepat ini benar-benar menjaga keselamatan pasien,” ujar Andika dalam keterangannya, Jumat, 5 Desember 2025.
Baca Juga: Bahlil: Listrik Aceh-Sumut-Sumbar Mulai Pulih, Distribusi BBM dan LPG Dipercepat
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa dalam situasi darurat, kehadiran listrik menjadi penopang utama bagi layanan publik yang tidak boleh berhenti.
"Atas arahan langung dari Bapak Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin, kami prioritaskan rumah sakit harus menyala lebih dulu, karena di sana ada nyawa yang dipertaruhkan. Tim PLN bergerak all out tanpa mengenal waktu, tanpa mengenal batas, menembus medan apa pun agar layanan kritis tetap berjalan,” ujar Darmawan.
Tidak hanya rumah sakit, posko pengungsian di Tamiang Sport Center juga berhasil menyala menggunakan jaringan PLN pada Kamis, 4 Desember 2025, sehingga proses evakuasi, distribusi logistik, hingga pendataan warga dapat berjalan.
Untuk mendukung pasokan air bersih, PLN juga telah mengoperasikan genset 33.000 watt yang dikirim dari Binjai untuk PDAM Aceh Tamiang sehingga kebutuhan air bersih masyarakat telah berhasil dinormalkan pada Kamis, 4 Desember 2025. Selain itu, untuk mendukung layanan publik dan pemerintahan, PLN juga menyediakan genset 100.000 watt yang saat ini masih dalam proses pengiriman dari Banda Aceh menggunakan KP Wisanggeni milik POLRI.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Eddi Saputra, menegaskan bahwa pemulihan kelistrikan diprioritaskan pada layanan publik.
“Jalan putus, banyak titik terisolir, tapi kami tidak boleh berhenti. Fasilitas vital seperti rumah sakit, posko pengungsian, dan titik pelayanan masyarakat harus mendapatkan listrik terlebih dahulu. Kami berterima kasih kepada TNI dan POLRI yang telah membantu mobilisasi peralatan dan berbagai kebutuhan di lapangan,” ujarnya.
Dengan pemulihan jaringan yang terus berlangsung dan dukungan suplai darurat di lapangan, PLN memastikan masyarakat Aceh Tamiang mendapatkan akses listrik dan lampu penerangan untuk melewati masa tanggap darurat ini.
RS Aceh Tamiang (Istimewa)