Kawasan Ancol Juga Terdampak Banjir Rob

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Des 2025, 10:20
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kondisi kawasan Dermaga Marina Ancol saat banjir rob terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025. sore.(ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi) Kondisi kawasan Dermaga Marina Ancol saat banjir rob terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025. sore.(ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kawasan Ancol, yang dikelola oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, mengalami dampak banjir akibat kenaikan permukaan air laut atau rob. Luapan air juga merambah ke daratan di area destinasi wisata keluarga di Jakarta Utara.

“Kawasan Ancol yang terdampak tinggi banjir rob adalah kawasan Dermaga Marina,” ujar Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Daniel Windriatmoko, di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025.

Daniel menjelaskan bahwa tinggi`nya pasang air laut membuat air meluap ke area daratan, terutama di jalur lalu lintas kendaraan. Untuk itu, manajemen Ancol Taman Impian telah melakukan rekayasa lalu lintas, khususnya bagi kendaraan yang keluar dan masuk melalui Pintu Gerbang Marina.

Manajemen juga mengambil langkah cepat dan strategis dalam menangani luapan air laut dengan memaksimalkan penggunaan pompa di lokasi terdampak.

Baca Juga: Sejumlah Lokasi di Jakut Masih Tergenang Banjir Rob Kamis Malam

Baca Juga: Banjir Rob Juga Landa Jakarta Barat

“Pada pukul 15.30 WIB pasang surut air laut telah kembali normal dan luapan air dapat ditangani,” tambah Daniel.

Sebelumnya, sebuah video beredar memperlihatkan air laut yang meluap dari Dermaga Marina Ancol hingga ke jalur dua di kawasan tersebut akibat pasang air laut pada Kamis. Aliran air yang deras sempat memenuhi seluruh jalur, namun pihak Ancol telah menangani kondisi tersebut.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok sebelumnya mengeluarkan peringatan dini terkait banjir pesisir atau rob yang diprediksi terjadi pada 1–10 Desember 2025.

Kondisi ini muncul akibat fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon), sehingga meningkatkan potensi ketinggian air laut maksimum dan menimbulkan banjir pesisir di wilayah utara Jakarta.

(Sumber: Antara) 

x|close