BGN Rekrut Lulusan Berbagai Bidang Pangan Untuk Penuhi Kebutuhan Ahli Gizi di SPPG

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Des 2025, 10:06
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Kepala BGN Dadan Hindayana (dua dari kanan) dalam rapat bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan (dua dari kiri) di Jakarta, Rabu 3 desember 2025. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari Kepala BGN Dadan Hindayana (dua dari kanan) dalam rapat bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan (dua dari kiri) di Jakarta, Rabu 3 desember 2025. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) membuka kesempatan bagi lulusan sarjana dari berbagai program studi terkait pangan dan kesehatan untuk mengisi posisi ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Upaya ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan tenaga gizi yang masih kurang di sejumlah daerah.

“Utamanya sarjana gizi, tetapi sekarang boleh sarjana kesehatan masyarakat, teknologi pangan, pengolahan makanan, atau keamanan pangan,” ujar Kepala BGN Dadan Hindayana di Jakarta, Rabu.

Para lulusan dari program studi tersebut akan ditempatkan di SPPG yang saat ini belum memiliki tenaga ahli gizi. Hingga Desember 2025, tercatat sudah berdiri 16.630 SPPG di seluruh Indonesia.

“Sesuai dengan SPPG, satu per SPPG, dari program studi-program studi seperti yang sudah saya sebutkan tadi,” tambah Dadan.

Ia menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki tiga pilar utama di setiap SPPG, yakni kepala SPPG, akuntan, dan ahli gizi. Ketiga posisi tersebut wajib diisi oleh tenaga profesional sesuai keahlian masing-masing, mengingat MBG merupakan program prioritas nasional untuk mendukung masa depan generasi muda Indonesia.

Baca Juga: Kepala BGN: 276 SPPG di Sumatera Jadi Dapur Darurat untuk Pengungsi

“SPPG itu harus ada tiga pilar, kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan. Namun, untuk ahli gizi kita mengalami kekurangan, oleh karena itu sekarang boleh diisi dengan sarjana dari lima program studi yang bisa mengisi ahli gizi di SPPG,” jelasnya.

Sejauh ini, Program MBG telah menjangkau 47,2 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. BGN menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 82,9 juta penerima pada Maret atau April 2026.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa MBG menjadi salah satu fokus utama pemerintah pada 2026, dengan alokasi anggaran mencapai Rp335 triliun.

Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya pada akhir November 2025 juga menyoroti capaian program tersebut, menyampaikan bahwa MBG telah menghasilkan lebih dari 2 miliar porsi makanan bagi kelompok penerima seperti ibu hamil, balita, dan pelajar.

“Kita sudah mencapai kalau tidak salah hari ini lebih dari 44 juta penerima manfaat anak-anak kita di seluruh Indonesia, ibu-ibu hamil, anak-anak usia dini,” ujar Prabowo.

Presiden juga menekankan besarnya skala produksi makanan oleh SPPG.
“Tiap hari menerima makan, sudah 2 miliar 'meals', 2 miliar makanan sudah kita produksi, dan sudah kita sampaikan ke penerima manfaat. Saya kira ini prestasi yang cukup membanggakan,” ucapnya.

Jumlah tersebut bahkan melampaui proyeksi awal yang diperkirakan hanya mencapai 1,8 miliar porsi.

(Sumber : Antara)

x|close