Ntvnews.id, Jakarta - Tim pencarian korban tanah longsor di Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), mendapat dukungan signifikan dengan pengerahan satu ekor anjing pelacak jenis K9 dari Polda Sumatra Utara (Sumut) pada Sabtu, 29 November 2025.
Anjing pelacak ini dikerahkan untuk mempercepat proses identifikasi dan penemuan korban yang masih diduga tertimbun material longsor.
Wakil Kepala Kepolisian Resor (Waka Polres) Tapanuli Utara, Kompol SP Anak Ampun, menyatakan bahwa pelibatan anjing pelacak ini merupakan upaya penting untuk mendukung dan membantu mendeteksi titik pasti keberadaan korban.
Baca Juga: Update Korban Jiwa Bencana Agam Tembus 130 Orang, 71 Masih Hilang dan 6.300 Warga Mengungsi
"Anjing K9 ini memiliki kemampuan penciuman yang sangat tajam dan diharapkan dapat memberikan petunjuk akurat di mana posisi korban berada di bawah timbunan longsor," ujar Kompol SP Anak Ampun, Rabu, 3 Desember 2025.
Hingga hari kelima upaya pencarian dilakukan, total korban meninggal
dunia yang telah ditemukan di Tapanuli Utara akibat bencana longsor tragis ini telah mencapai 23 orang.
Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya maksimal untuk menemukan korban yang tersisa, dengan fokus utama kini tertuju pada area yang diindikasikan oleh anjing pelacak K9.
Anjing pelacak Polri digunakan untuk mencari korban longsor di Sumatra.