Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono meminta PT KAI (Persero) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca panas ekstrem yang berpotensi memicu pemuaian pada rel kereta, sehingga rel dapat mengalami pembengkokan.
“Panas ekstrem mempengaruhi rel, khususnya rel spaten (bengkok),” ujar Soerjanto saat menghadiri pelepasan Kereta Inspeksi untuk Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa.
Ia menekankan agar insiden anjloknya Kereta Api Purwojaya relasi Gambir–Kroya dijadikan pembelajaran oleh KAI. Menurut dia, kejadian tersebut berkaitan dengan suhu panas ekstrem yang menyebabkan rel mengalami spaten.
“Ini menjadi hal yang perlu, bagaimana mendeteksi kemungkinan terjadinya spaten. Masalahnya, kondisi akan terjadi spaten itu sulit dideteksi, tetapi saya yakin dengan kemampuan dan pengalaman KAI, bisa dideteksi,” kata Soerjanto.
Selain berdampak pada perkeretaapian, ia menjelaskan bahwa cuaca panas ekstrem juga menjadi tantangan bagi sektor penerbangan. Soerjanto menyoroti pengaruh medan magnet Matahari terhadap sistem komputer pesawat.
“Panasnya cukup ekstrem sampai pesawat pun terpengaruh. Tiba-tiba komputer pesawat ngaco karena medan magnet yang ditimbulkan matahari begitu masif, sampai membuat pesawat itu menukik sendiri,” ujarnya.
Baca Juga: Pesepeda Tewas Saat Terpeleset di Jalur Perlintasan Rel Kereta Api Kota Padang
Untuk itu, ia menegaskan pentingnya koordinasi antara KAI dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna memantau kondisi cuaca. Ia juga mengingatkan bahwa curah hujan tinggi menjadi faktor lain yang perlu diwaspadai, terutama pada jalur kereta yang rawan longsor atau yang melintas di sekitar sungai.
Soerjanto mengingatkan bahwa banyak lintasan kereta berada di atas jembatan sungai sehingga memerlukan pengawasan ketat, karena kondisi tersebut berpotensi membahayakan perjalanan apabila tidak diantisipasi.
“Kami mohon teman-teman yang ada di lapangan untuk segera melaporkan, sesuai budaya keselamatan kereta api, melaporkan kondisi-kondisi yang berbahaya,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya pengawasan menjelang angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), KAI mengerahkan Kereta Inspeksi untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarana. Pemeriksaan tersebut dilakukan bersama para pemangku kepentingan guna memastikan seluruh fasilitas kereta api siap menghadapi masa angkutan Nataru.
(Sumber : Antara)
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono (kanan) bersama Direktur Operasi KAI Awan Hermawan Purwadinata (kiri) dalam pemberangkatan Kereta Inspeksi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 yang digelar di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 2 Desember 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri) (Antara)