Khawatir Kontaminasi Asbes, 70 Sekolah di Canberra Ditutup Sementara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Nov 2025, 15:25
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Orang-orang dengan anak di kereta dorong berjalan di Anketell Street di Canberra, Australia, 19 Juni 2025. ANTARA/Xinhua/Zhang Na Orang-orang dengan anak di kereta dorong berjalan di Anketell Street di Canberra, Australia, 19 Juni 2025. ANTARA/Xinhua/Zhang Na (Antara)

Ntvnews.id, Canberra - Lebih dari 70 sekolah di Canberra dan wilayah sekitarnya ditutup pada Senin, 17 November 2025, menyusul meningkatnya kekhawatiran mengenai potensi kontaminasi asbes yang berasal dari produk pasir dekoratif.

Pemerintah Wilayah Ibu Kota Australia (Australian Capital Territory/ACT) menyatakan bahwa 71 dari total 94 sekolah negeri di kawasan tersebut harus menghentikan kegiatan belajar mengajar sementara waktu. Keputusan itu diambil setelah audit menunjukkan produk pasir yang digunakan secara luas di lingkungan sekolah diketahui mengandung asbes.

Sebelumnya, pada Jumat, 14 November 2025, sebanyak 24 sekolah dan prasekolah di ACT ditutup sebagian maupun sepenuhnya akibat temuan serupa, meskipun dua sekolah telah kembali dibuka pada Senin, 17 November 2025.

Baca Juga: Wamen Todotua Hadiri peluncuran AustCham ASEAN Report 2025, Tegaskan Komitmen Perkuat Investasi RI–Australia

Langkah penarikan kembali produk pasir dekoratif itu dimulai setelah Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (Australian Competition and Consumer Commission/ACCC) pada Rabu, 12 November 2025, menerbitkan pemberitahuan recall. Pengujian laboratorium menemukan kandungan asbes krisotil pada salah satu jenis pasir warna-warni yang beredar.

Pada Minggu, 16 November 2025, ACCC melaporkan bahwa asbes juga terdeteksi pada empat produk pasir lainnya yang diduga menimbulkan risiko terhadap kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Ini Isi Perjanjian Keamanan Baru Indonesia–Australia

Menteri Pendidikan ACT Yvette Berry mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa meski risiko kesehatan bagi siswa dan staf relatif kecil, penutupan sekolah kemungkinan berlangsung selama beberapa hari untuk memastikan keamanan lingkungan belajar.

Ia menambahkan bahwa staf sekolah, petugas layanan gedung, serta relawan telah bekerja sepanjang akhir pekan untuk memetakan area penggunaan produk pasir tersebut agar proses pembersihan dapat dilakukan secara aman oleh tim asesor.

ACCC juga menyebutkan bahwa tidak ditemukan asbes yang dapat terhirup pada sampel yang diuji. Meski demikian, pembersihan tetap diperlukan karena paparan bisa terjadi bila produk pasir dihancurkan atau dihaluskan secara mekanis.

(Sumber: Antara) 

x|close