Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E. Aminudin Aziz menyampaikan bahwa terdapat tiga hal utama yang menjadi kunci penguatan Relawan Literasi Masyarakat (Relima), yakni semangat, keikhlasan, dan konsistensi.
“Semangat para Relima sudah tumbuh kuat. Mereka ikhlas bekerja tanpa mengeluh, meski insentif terbatas ternyata menjadi sesuatu yang tidak dikejar. Konsistensi mereka untuk terus hadir, meski kerap mendapatkan penolakan, menjadi motor penggerak gerakan literasi,” ujar Aminudin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pembukaan Pertemuan Pembelajaran Sebaya Relima yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, pada Senin 10 November 2025.
Menurutnya, meskipun banyak tantangan dihadapi para pegiat literasi di berbagai daerah, seluruh pihak memiliki satu visi yang sama, yaitu membangun masyarakat yang literat demi kemajuan bangsa.
“Kita semua punya tujuan yang sama yaitu membangun masyarakat menjadi literat, yang menjadi modal utama negara maju,” tuturnya.
Baca Juga: Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia Lewat “Kapal Literasi Moh. Hatta”
Perpusnas
Aminudin menjelaskan bahwa Relima merupakan gerakan literasi nasional yang memiliki peran penting dan tidak kalah besar dibandingkan gerakan literasi lainnya. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara Relima dengan fasilitator daerah (Fasda) yang telah lebih dulu berjalan.
“Persoalannya adalah, silaturahmi belum terbangun antara Relima dan Fasda, sehingga muncul anggapan seolah-olah Relima merupakan pengganti dari forum dan sinergi Perpusnas dengan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Padahal, seharusnya ada sinergi antara dua sisi ini. Gerakan literasi akan pincang bila berjalan sendiri-sendiri,” jelasnya.
Perpusnas, lanjut Aminudin, berkomitmen untuk memperluas jangkauan gerakan Relima di seluruh Indonesia. Tahun ini tercatat ada 180 Relima yang tersebar di 178 kabupaten/kota pada 33 provinsi. Tahun depan, jumlah tersebut akan ditingkatkan secara signifikan.
“Tahun depan saya pastikan ada lagi, yang jumlahnya justru lebih banyak jumlah lokusnya. Rencananya ada sekitar 350 lokus, berarti ada 350 Relima,” ungkapnya.
Baca Juga: Menjawab Tantangan Generasi Muda, Perpusnas Sediakan Berbagai Kegiatan di Layanan Anak
Ia juga mendorong seluruh anggota Relima untuk memperkuat komunikasi dan sinergi, karena menurutnya perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.
“Jika kita tidak dapat mengerjakan hal-hal besar, mari kita kerjakan yang kita bisa. Hal kecil yang dikerjakan dengan semangat, keikhlasan, dan konsistensi, bila dilakukan bersama akan menjadi besar,” katanya.
Adapun kegiatan Pembelajaran Sebaya Relima Tahun 2025 berlangsung pada 10–13 November 2025. Pada hari kedua, acara akan diisi dengan dialog literasi bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Wakil Menteri Dalam Negeri. Selain itu, juga akan diselenggarakan forum berbagi pengalaman yang menampilkan karya nyata hasil implementasi gerakan literasi di lapangan.(Sumber : Antara)
Kepala Perpusnas E Aminudin Aziz pada pembukaan pertemuan pembelajaran sebaya Relawan literasi masyarakat (Relima) di Bogor, Jawa Barat, pada Senin 10 November 2025. ANTARA/HO-Perpusnas. (Antara)