Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan konsep kebijakan baru bernama “ekonomi konstitusi” sebagai bentuk evaluasi terhadap arah sistem nasional yang berjalan selama ini.
“15 tahun demokrasi berjalan, tapi 15 tahun terakhir kita juga menyaksikan begitu pasar bebas mengendalikan semua kebijakan. Karena itu, Presiden menawarkan hal baru yang namanya politik konstitusi, yang namanya ekonomi konstitusi,” ujar Muhaimin saat menutup Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025 di Jakarta, Minggu, 9 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa ekonomi konstitusi berlandaskan pada amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 33, yang menegaskan bahwa perekonomian nasional disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
“Kembali kepada rel peran negara dan pemerintah di dalam hadir agar manusia-manusia Indonesia yang paling terpinggirkan tidak terus menjadi korban dari persaingan pasar,” tuturnya.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Topang Kinerja Ekonomi RI, Dorong Permintaan Domestik
Dalam kesempatan itu, Muhaimin juga menyoroti peran pesantren dalam berbagai bidang, termasuk demokrasi dan ekonomi. Ia berharap pesantren tetap menjadi bagian dari solusi terhadap persoalan sosial di masyarakat.
Menurutnya, pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga institusi yang menjaga semangat ilmu, pengabdian, dan menjadi bagian penting dari rekayasa sosial.
“Rekayasa sosial menunjukkan bahwa pesantren memiliki peran yang tidak kecil, amat sangat besar bagi membangun kultur dan budaya,” ujar Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin.
Baca Juga: OJK Optimalkan Sektor Jasa Keuangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Ia menambahkan, pesantren selama ini telah memberi makna dan warna bagi kehidupan berbangsa, termasuk dalam penguatan demokrasi. “Tanpa rujukan ilmu pesantren, demokrasi tidak akan bisa dimaknai sebagai jalan kemajuan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Cak Imin menilai pesantren berperan besar dalam pengentasan kemiskinan, karena mampu menjalankan dua fungsi penting: pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
“Fungsi pendidikan sekaligus fungsi pemberdayaan adalah fungsi yang secara historis, sejarah, telah membuktikan bahwa pesantren telah mampu menjadi menjaga fungsi itu: mendidik, kemudian menciptakan manusia-manusia yang naik kelas, sekaligus berdaya,” katanya.
(Sumber: Antara)
Tangkapan layar - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar berpidato saat penutupan Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025 di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu, 9 November 2025. (ANTARA/Fath Putra Mulya) (Antara)