Sekjen Gerindra: Soeharto dan Gus Dur Layak Jadi Pahlawan Nasional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Nov 2025, 16:59
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Sugiono. (ANTARA/HO-Gerindra) Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Sugiono. (ANTARA/HO-Gerindra) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sugiono, menyatakan dukungannya terhadap rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Menurut Sugiono, kedua tokoh tersebut memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia di masanya masing-masing.

“Partai Gerindra menyambut baik dan mendukung usulan untuk menjadikan Presiden ke-2 dan ke-4, Presiden Suharto dan Presiden Abdurrahman Wahid sebagai pahlawan nasional, karena keduanya menurut kami merupakan pemimpin yang berhasil dan memiliki jasa-jasa yang besar terhadap Republik Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 7 November 2025.

Ia menjelaskan, Soeharto berperan penting dalam menjaga stabilitas nasional dan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan. Sejumlah hasil pembangunan seperti infrastruktur, pendidikan, program transmigrasi, dan ketahanan pangan menjadi bukti keberhasilannya, terutama dengan tercapainya swasembada pangan.

Sugiono menilai kesejahteraan masyarakat meningkat pada masa tersebut, dan banyak pemimpin masa kini merupakan generasi yang tumbuh di bawah kepemimpinan Soeharto.

Baca Juga: Soeharto Disebut Pantas Dapat Gelar Pahlawan, Komisi I DPR Beberkan Alasannya

Soeharto <b>(dok)</b> Soeharto (dok)

“Saya yakin sebagian besar lapisan pemimpin di Indonesia saat ini juga merupakan orang-orang yang besar di dalam situasi kepemimpinan beliau dan merupakan hasil dari buah dan kerja keras beliau sebagai pemimpin pada saat itu,” tuturnya.

Ia menambahkan, pada masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia dikenal sebagai negara yang disegani di kawasan Asia Tenggara bahkan dijuluki sebagai “macan Asia.”

“Secara ekonomi juga pada saat itu kita dianggap sebagai satu negara yang besar, kita diperhitungkan sebagai macan Asia dan itu merupakan menempatkan Indonesia pada posisi yang strategis,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sugiono juga menyoroti kontribusi besar Gus Dur dalam menjaga keutuhan bangsa pasca-krisis moneter. Gus Dur, kata dia, berupaya memperkuat demokrasi dan pluralisme di tengah situasi politik dan sosial yang tidak stabil.

"Stabilitas nasional yang tercipta membuat Indonesia bisa terus memulihkan perekonomian nasional usai dilanda krisis moneter," ucapnya.

Baca Juga: Tanggapan Jokowi soal Soeharto-Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Soeharto <b>(Instagram)</b> Soeharto (Instagram)

Menurutnya, Gus Dur adalah sosok visioner yang menekankan pentingnya keberagaman agama, suku, dan etnis sebagai bagian dari kekuatan bangsa.

“Beliau seorang yang visioner yang berpikir jauh ke depan bagaimana bisa membangun dan menyatukan seluruh komponen masyarakat sehingga kesatuan negara Indonesia ini terjaga,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Sosial telah mengusulkan 40 tokoh untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional. Di antara nama-nama tersebut terdapat Soeharto, Gus Dur, aktivis buruh perempuan Marsinah, ulama Syaikhona Muhammad Kholil dari Bangkalan, Rais Aam PBNU K.H. Bisri Syansuri, K.H. Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng Jombang, Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan, serta mantan Gubernur DKI Jakarta Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin. 

(Sumber: Antara) 

x|close