Guru Diduga Tampar Siswa Usai Manjat Pagar Hingga Rubuh, Orang Tua Labrak ke Sekolah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 11:07
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
img-main
Orang Tua Murid dan Guru yang Tampar Anaknya Orang Tua Murid dan Guru yang Tampar Anaknya (Instagram)

Ntvnews.id, Subang - Suasana di sebuah SMP di Subang, Jawa Barat, berubah tegang ketika seorang ayah murid, yang dikenal sebagai konten kreator dengan akun Instagram @mangdans, mendatangi sekolah untuk menegur guru yang dianggap melakukan kekerasan terhadap anaknya.

Peristiwa ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial, memicu perdebatan luas tentang disiplin dan batasan guru dalam mendidik murid. Kejadian bermula dari ulah anak sang konten kreator, yang memanjat tembok sekolah hingga roboh.

“Saya akui anak saya salah gara” manjat tembok sampai roboh, tapi saya tidak suka cara guru sudah pake kekerasan, dan bukan anak saya sja yang kena gampar 8 anak kena gampar,” tulis sang ayah dalam akun media sosialnya, dilansir Rabu, 5 November 2025.

Baca Juga: Fakta Memilukan 6 Mahasiswa KKN UIN Walisongo Hanyut di Kendal

Namun, apa yang seharusnya menjadi koreksi sekolah berubah menjadi konfrontasi panas. Seorang guru laki-laki terlihat menegur dan bahkan melakukan tindakan fisik terhadap Anak A. Dalam video yang beredar, guru tersebut berujar bahwa ada alasan mengapa dirinya menampar murid.

“Kalau anak bapak tidak nakal, kalau anak bapak baik-baik, saya tampar, saya yang salah,” ujarnya.

Reaksi sang ayah pun keras. Dengan nada marah, ia menegur guru itu di depan kamera.

“Lah ini anda menggampar-gampar aja. Seorang guru di Subang. SMP 2. Liatin tuh. Pak Dedi Mulyadi tolong, Pak. Saya akan lapor, Pak. Cari solusi bukan seperti itu, pak. Saya nggak pernah gampar-gampar anak,” ungkapnya dengan emosi.

Baca Juga: VIDEO: Kronologis Penemuan Jasad Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Terseret Arus

Sementara itu, seorang guru perempuan mencoba meredam ketegangan. “Silahkan duduk lagi, ya. Kita bicarakan baik-baik, oke?” ujarnya dengan suara lembut, berusaha menengahi perdebatan antara sang ayah dan guru laki-laki.

Sejak video ini viral, opini warganet terbagi. Sebagian mendukung tindakan tegas guru, menganggap disiplin yang keras perlu diterapkan agar murid tidak mengulang kesalahan.

Namun, tidak sedikit yang mengecam kekerasan fisik terhadap anak, menilai bahwa setiap guru harus mematuhi prosedur dan norma hukum, termasuk memanggil orang tua dan mencari solusi yang lebih manusiawi.

x|close