Ntvnews.id, Natuna - Warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, diminta tidak keluar rumah selama tiga hari penuh, mulai 22 hingga 24 Oktober 2025. Imbauan ini disampaikan oleh TNI sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya selama pelaksanaan latihan menembak senjata berat oleh Batalyon Komposit Gardapati (Yonkomposit 1/GP).
Komandan Yonkomposit 1/GP, Letkol Infanteri Muchamad Ricky Prawiratama, menjelaskan bahwa latihan tersebut akan berlangsung setiap hari dari pukul 08.30 WIB hingga 16.00 WIB di beberapa titik wilayah Natuna.
“Kegiatan latihan menembak senjata berat ini, merupakan program latihan satuan, yang bertujuan untuk memelihara kemampuan satuan serta prajurit,” kata Ricky dalam keterangan resminya, dilansir pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Beberapa lokasi yang akan menjadi area latihan antara lain Desa Air Lengit, Desa Sebadai Ulu, Kelarik, Batubi, dan Teluk Buton. Wilayah-wilayah ini dipilih karena karakteristik geografisnya mendukung pelatihan senjata berat, namun di sisi lain berpotensi membahayakan keselamatan warga jika berada terlalu dekat.
Baca Juga: Dua Anggota TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental Wajib Bayar Restitusi Rp576 Juta
Latihan menembak ini merupakan bagian dari program rutin TNI dalam meningkatkan kemampuan dan kesiapan tempur prajurit, terutama untuk menjaga keamanan di wilayah perbatasan yang memiliki nilai strategis seperti Natuna, daerah yang berada di jalur laut internasional dan kerap menjadi sorotan global.
Selain untuk mengasah profesionalisme pasukan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat pertahanan nasional di kawasan perairan yang sensitif secara geopolitik.
Namun, TNI menegaskan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Pihak Yonkomposit 1/GP mengingatkan bahwa peluru yang digunakan memiliki daya ledak tinggi, sehingga warga diminta untuk tidak mendekati area latihan dalam radius tertentu.
Potensi ledakan dan serpihan proyektil bisa menimbulkan risiko serius bagi siapa pun yang berada di sekitar lokasi uji tembak. Letkol Ricky juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, anak-anak, bayi, dan pasien dengan kondisi medis tertentu.
Baca Juga: Hukuman 3 Oknum TNI AL Kasus Penembakan Bos Rental Dikurangi dalam Putusan Kasasi
Ia menyarankan agar mereka sementara waktu mengungsi ke lokasi yang lebih aman selama latihan berlangsung. Langkah ini diambil sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan dampak yang tidak diinginkan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi himbauan ini demi keamanan bersama. Atas perhatian dan kerja sama warga Natuna, kami ucapkan terima kasih,” tutur Letkol Muchamad Ricky.
Latihan berskala besar seperti ini, menurut TNI, lazim dilakukan secara berkala untuk memastikan kesiapan prajurit di lapangan. Dengan posisi geografis Natuna yang berada di perbatasan langsung dengan beberapa negara, kegiatan militer tersebut dianggap penting sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas keamanan nasional.
Selama tiga hari latihan berlangsung, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi semua instruksi TNI. Sebab, di balik latihan rutin ini, bahaya nyata bisa mengancam bila imbauan diabaikan.