Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, memulai rangkaian agenda kerja di London dengan fokus memperkuat promosi investasi dan kerja sama global di sektor mineral kritis serta hilirisasi industri strategis Indonesia.
Kunjungan perdana Wamen Todotua dimulai dari Kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London, di mana ia meninjau langsung kinerja serta strategi promosi investasi Indonesia di kawasan Eropa.
Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya peran IIPC sebagai garda terdepan dalam menarik minat investor Eropa terhadap peluang investasi di Indonesia, terutama di sektor hilirisasi dan energi hijau.
Setelah kunjungan tersebut, Wamen Todotua menghadiri jamuan makan siang bersama Deputy Chief of Mission (DCM) KBRI London dan para narasumber Indonesia Critical Mineral Forum (ICMF). Pertemuan ini menjadi ajang koordinasi untuk memperkuat kolaborasi dalam memperkenalkan potensi besar hilirisasi mineral kritis Indonesia di pasar global.
Baca Juga: P2G Minta Gubernur Banten Tak Buru-buru Copot Kepsek SMAN 1 Cimarga
Dalam sesi utama Indonesia Critical Mineral Forum, Wamen Todotua tampil sebagai pembicara dengan topik “Indonesia’s Vision for Critical Minerals”. Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem hilirisasi mineral strategis yang berkelanjutan, berdaya saing global, dan bernilai tambah tinggi.
“Indonesia bertekad tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga pemain utama dalam rantai pasok global melalui pengembangan industri hilir yang terintegrasi,” ujarnya dalam forum tersebut.
Sebagai penutup agenda hari itu, Wamen Todotua menghadiri makan malam bersama jajaran pimpinan Fastmarkets dan delegasi Indonesia. Pertemuan tersebut menjadi momentum strategis untuk memperkuat jejaring serta bertukar pandangan mengenai peluang investasi di sektor mineral kritis dan pengembangan rantai pasok baterai global.
Melalui seluruh agenda ini, Wamen Todotua Pasaribu menegaskan bahwa upaya hilirisasi yang tengah dijalankan Indonesia bukan hanya soal industrialisasi, melainkan juga strategi jangka panjang untuk mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan dan kemandirian industri nasional di tengah dinamika global yang terus berkembang.