PSI Dorong Pemerintah Bentuk Lembaga Khusus Awasi Bangunan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Okt 2025, 18:48
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali menyampikan pidato politiknya usai dilantik sebagai jajaran Pengurus DPP PSI periode 2025-2030 di Jakarta, Jumat (26/9/2025). Kaesang Pangarep melantik sejumlah pengurus DPP PSI di antaranya mantan petinggi Partai Nasdem yaitu Ahmad Ali sebagai Ketua Harian dan Bestari Barus sebagai Ketua Bidang Politik PSI. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali menyampikan pidato politiknya usai dilantik sebagai jajaran Pengurus DPP PSI periode 2025-2030 di Jakarta, Jumat (26/9/2025). Kaesang Pangarep melantik sejumlah pengurus DPP PSI di antaranya mantan petinggi Partai Nasdem yaitu Ahmad Ali sebagai Ketua Harian dan Bestari Barus sebagai Ketua Bidang Politik PSI. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, mendorong pemerintah untuk membentuk lembaga khusus yang bertugas mengawasi bangunan berkaca, menyusul insiden robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Menurut Ali, lembaga ini nantinya akan menjalankan fungsi pemeriksaan dan memastikan bangunan memenuhi standar layak dari sisi konstruksi.

"Kasus di Sidoarjo besar kemungkinan karena konstruksinya bermasalah. Makanya ke depan, perlu ada sertifikasi untuk bangunan dan lembaga ini ditempatkan di setiap kabupaten atau kota tujuannya agar tidak ada lagi kasus seperti di Sidoarjo," kata Ahmad Ali dalam siaran persnya, Senin, 6 Oktober 2025.

Melalui keberadaan lembaga tersebut, pemerintah dapat menentukan bangunan mana yang tidak atau belum memenuhi standar tertentu. Dengan demikian, insiden bangunan roboh yang berpotensi menelan korban jiwa bisa dicegah.

Baca Juga: Terungkap! Isi Pertemuan Jokowi dengan Petinggi PSI di Bali

Selain itu, Ali menyampaikan keprihatinannya atas insiden yang menewaskan 49 orang.

"Kami prihatin dengan apa yang terjadi di Al Khoziny. Semoga pihak yang terdampak terutama keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan," ujar Ahmad Ali.

Ketua Dewan Masjid Sulawesi Tengah itu menekankan pentingnya memperkuat solidaritas antar sesama dengan membantu proses evakuasi serta rehabilitasi keluarga korban.

Ali menambahkan bahwa selain bantuan material, pendampingan psikologis juga diperlukan bagi korban dan keluarga mereka.

Baca Juga: Polri Tetapkan 4 Tersangka Korupsi Proyek PLTU Kalbar

"Ada beban psikologis yang mereka tanggung. Mereka pasti mengalami trauma berat. Sehingga penyelesaiannya bukan sekadar ngasih materi tapi juga pendampingan psikologis," kata dia.

Dengan saling bahu-membahu, Ali berharap proses evakuasi dan pemulihan psikis korban dapat berjalan secara maksimal.

(Sumber: Antara)

x|close