Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian sebagai pedoman kerja untuk lima tahun ke depan.
"Apa yang kita susun dalam Renstra Kementerian bukan sekedar rencana program semata, tetapi harus menyasar pada perubahan perilaku di tingkat masyarakat sebagai dampak dari program yang kita lakukan. Hal ini mohon dapat catatan bagi kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi perempuan dan anak Indonesia,” ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
Pernyataan itu disampaikan saat Arifah memimpin langsung proses penyusunan Renstra KemenPPPA 2025–2029.
Menurutnya, Renstra Kementerian tidak hanya berfungsi sebagai kerangka kerja, tetapi juga diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi perubahan perilaku masyarakat, terutama terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Menteri Arifah berharap Renstra Kementerian menjadi pijakan bagi seluruh langkah Kementerian selama lima tahun ke depan, sehingga upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat lebih terukur dan tepat sasaran.
Baca Juga: Pelatihan K3 Demi Mendukung Renstra Pemerintah
Sementara itu, Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, mendukung komitmen seluruh jajaran Kementerian melalui penyusunan Renstra yang menyeluruh dan komprehensif.
Veronica menekankan bahwa setiap pejabat dan pegawai memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak di Indonesia.
"Kita harus bekerja dari hati untuk mewujudkan kondisi yang ideal bagi perempuan dan anak. Oleh karenanya, Renstra Kementerian ini menjadi langkah awal bagi instansi untuk bekerja keras dan kerja cerdas, saling bersinergi mengupayakan yang terbaik bagi perempuan dan anak," ungkap Wamen PPPA Veronica Tan.
(Sumber: Antara)