Kemenag RI Resmi Tetapkan Surabaya Sebagai Kota Wakaf Pertama di Jawa Timur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Okt 2025, 22:46
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) resmi meluncurkan Kick Off program “Surabaya Kota Wakaf” bertempat di Convention Hall, Arief Rahman Hakim. Program ini menjadi tonggak penting gerakan wakaf produktif di Jawa Timur dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan wakaf yang lebih profesional, produktif, dan berkelanjutan. Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) resmi meluncurkan Kick Off program “Surabaya Kota Wakaf” bertempat di Convention Hall, Arief Rahman Hakim. Program ini menjadi tonggak penting gerakan wakaf produktif di Jawa Timur dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan wakaf yang lebih profesional, produktif, dan berkelanjutan. (Kementerian Agama Republik Indonesia)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) resmi meluncurkan Kick Off program “Surabaya Kota Wakaf” bertempat di Convention Hall, Arief Rahman Hakim. Program ini menjadi tonggak penting gerakan wakaf produktif di Jawa Timur dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan wakaf yang lebih profesional, produktif, dan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Abu Rokhmad, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen Pemerintah Kota Surabaya. Ia menegaskan bahwa Surabaya diharapkan menjadi model pengembangan wakaf produktif, bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga dunia.

“Di bawah arahan Bapak Wali Kota, kesadaran berwakaf tumbuh begitu pesat, baik di kalangan ASN, pengusaha, maupun masyarakat luas. Hal ini terbukti dengan capaian luar biasa, di mana hanya dalam kurun waktu kurang dari dua minggu telah terhimpun wakaf uang sebesar Rp1,2 miliar, dan insyaAllah angka ini akan terus bertambah,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar capaian angka, Abu Rokhmad menilai keberhasilan ini mencerminkan kepemimpinan visioner Wali Kota Surabaya yang mampu menginspirasi dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat.

“Dengan dukungan yang berkelanjutan, Surabaya tidak hanya berkembang sebagai kota modern, tetapi juga tampil sebagai Kota Wakaf, kota yang berdaya, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan umat. Kami yakin Surabaya akan menjadi model gerakan wakaf produktif bagi kota-kota lain di Indonesia, bahkan dunia,” tegasnya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan umat dalam menggerakkan zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

“Seandainya seluruh umat Islam ini bersatu, tidak bergerak sendiri-sendiri tapi bersama-sama dalam bersedekah, berinfak, dan berwakaf melalui lembaga resmi, maka insyaAllah tidak ada lagi kemiskinan di Surabaya. Ini momentum Maulid Nabi, mari kita teladani akhlak dan kasih sayang Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Ia menambahkan, wakaf bukan hanya ibadah sosial, melainkan juga instrumen ekonomi.

“Wakaf adalah modal yang tidak boleh berkurang, tapi hasil pengelolaannya bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Dengan gerakan wakaf, Surabaya akan menjadi daerah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Ayo kita bangun Surabaya dengan kekuatan wakaf dan kekuatan agama,” jelasnya.

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Prof. Dr. KH. Ahmad Muhibbin Zuhri, memberikan apresiasi kepada Wali Kota Surabaya.

“Surabaya sebagai Kota Wakaf tentu melalui proses panjang. Kami berikan apresiasi kepada Wali Kota Surabaya karena beliaulah yang mengkomandoi gerakan ini. Beliau juga berhasil mensinergikan seluruh elemen, baik pejabat maupun ASN, dalam membangun kesadaran wakaf di lingkungannya,” ujarnya.

Prof. Waryono, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, secara terpisah menambahkan, “Penetapan Surabaya sebagai Kota Wakaf ini menjadi momentum penting untuk memperkuat literasi wakaf di masyarakat dan mendorong implementasi wakaf produktif secara nyata. Kami berharap, gerakan ini tidak hanya meningkatkan jumlah aset wakaf, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan umat melalui berbagai program pemberdayaan yang berkelanjutan.”

Kementerian Agama RI <b>(DOKUMENTASI)</b> Kementerian Agama RI (DOKUMENTASI)

Kasubdit Bina Lembaga dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Muhibuddin, menekankan pentingnya keberlanjutan gerakan wakaf ini.

“Gerakan ini harus terus dibina, dikawal, dan dikelola secara profesional. Sinergi antara pemerintah, lembaga nazhir, dan masyarakat adalah kunci agar wakaf benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi umat. Dengan pengelolaan yang baik, wakaf akan menjadi instrumen pemberdayaan yang luar biasa,” ungkapnya.

Penetapan Surabaya sebagai Kota Wakaf meneguhkan komitmen bersama untuk menjadikan wakaf sebagai bagian integral dari pembangunan umat, sekaligus wujud nyata cinta pada ajaran Rasulullah SAW.

Acara kick off ini dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, para Kabid Penais Zakat dan Wakaf Provinsi, Kepala Kemenag Kota Surabaya, para penyelenggara zakat dan wakaf Kota Surabaya, pengurus BWI Kota Surabaya, pengurus Baznas Kota Surabaya, para pemilik hotel, restoran, pimpinan bank, pengusaha perumahan se-Kota Surabaya, serta berbagai tokoh masyarakat. Total peserta yang hadir tercatat sebanyak 1.500 orang dari kalangan ASN, Mahasiswa dan partisipasi lembaga zakat wakaf.

Baca Juga: Kubu Agus Suparmanto Daftarkan Hasil Muktamar PPP ke Kementerian Hukum

Tags

x|close