BGN Nonaktifkan 56 SPPG Akibat Kasus Keracunan MBG yang Berulang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Sep 2025, 11:31
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Sejumlah petugas SPPG menyiapkan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Tunggala Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/9/2025). Sejumlah petugas SPPG menyiapkan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Tunggala Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusul kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berulang.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa keselamatan penerima manfaat menjadi hal yang tidak bisa ditawar.

"Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, utamanya anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama," ujar Nanik S. Deyang saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: BGN Buka Hotline Aduan untuk Program MBG

Beberapa SPPG yang terdampak antara lain SPPG Bandung Barat Cipongkor Cijambu, SPPG Bandung Barat Cipongkor Neglasari, SPPG Bandung Barat Cihampelas Mekarmukti, dan SPPG Banggai Kepulauan Tinangkung di Sulawesi Tengah.

Menurut Nanik, puluhan SPPG yang dinonaktifkan saat ini menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hasil uji tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan langkah berikutnya, apakah berupa perbaikan, penguatan pengawasan, atau pemberian sanksi bagi mitra penyelenggara yang terbukti lalai.

Baca Juga: BGN dan Kemendikdasmen Dirikan 16 KPPG untuk Awasi Program MBG

"BGN berkomitmen penuh agar insiden serupa tidak terulang kembali. Dengan langkah penguatan pengawasan, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG tetap terjaga," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar semua dapur MBG yang dikelola SPPG wajib memiliki alat uji (test kit) untuk memeriksa makanan sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah, balita, dan ibu hamil.

Baca Juga: BGN dan Kemendikdasmen Dirikan 16 KPPG untuk Awasi Program MBG

Adanya alat uji ini merupakan bagian dari prosedur standar operasional (SOP) yang harus dipatuhi seluruh SPPG guna mencegah terulangnya kasus keracunan.

"Jadi, saudara-saudara, 30 juta (penerima) kita bangga, kita risau masih ada (kasus keracunan), makanya kita tertibkan semua SPPG, semua dapur MBG. Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern dan tidak terlalu mahal untuk membersihkan, untuk membunuh semua bakteri. Kita juga perintahkan semua dapur harus punya test kit, alat uji, sebelum distribusi harus diuji dulu semua, dan langkah preventif lainnya," ujar Presiden Prabowo di Jakarta, Senin, 29 September 2025.

Sumber: ANTARA

x|close