Ntvnews.id, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) angkat bicara terkait kasus keracunan yang menimpa ribuan orang usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.
Ketua Umum PB IDI, dr. Slamet Budiarto, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh program tersebut karena dinilai bermanfaat untuk meningkatkan status gizi masyarakat.
“Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena merupakan program yang sangat baik dari pemerintah dan bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima.
Menurut Slamet, program MBG memiliki peran penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul.
“Guna menciptakan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas khususnya anak-anak, balita, ibu hamil dan ibu menyusui demi membangun fondasi generasi mendatang yang sehat, cerdas, dan tangguh,” lanjutnya.
Meski mendukung, IDI mengingatkan agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh menyusul kasus keracunan yang terjadi. Salah satu langkah yang ditekankan adalah perbaikan sistem pengawasan mutu makanan.
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dibuat quality control yang lebih baik untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan,” tegas Slamet.
Baca Juga: Cegah Keracunan, Prabowo Wajibkan Dapur MBG Gunakan Alat Uji Makanan
IDI menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah sebagai mitra strategis dalam memastikan keamanan pangan. Organisasi profesi kesehatan ini bahkan menyatakan kesanggupan untuk dilibatkan dalam pengawasan di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Selain perbaikan pengawasan, IDI juga mendorong agar program MBG diperluas cakupannya, terutama bagi kelompok rentan.
“Karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan dan mencukupi kebutuhan gizi,” tambahnya.
Dengan penguatan pengawasan serta perluasan sasaran, IDI berharap program MBG benar-benar bisa menjadi fondasi bagi peningkatan kualitas kesehatan dan gizi generasi bangsa.