Perdagangan Digital Global Catat Pertumbuhan Pesat, Tembus 7,23 Triliun Dolar AS pada 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Sep 2025, 15:11
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Arsip - Stan China COSCO Shipping Corporation Limited di Paviliun Pameran Terpadu pada Pameran Perdagangan Digital Global kedua di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur pada 23 November 2023. (ANTARA/Xinhua/Xu Yu) Arsip - Stan China COSCO Shipping Corporation Limited di Paviliun Pameran Terpadu pada Pameran Perdagangan Digital Global kedua di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur pada 23 November 2023. (ANTARA/Xinhua/Xu Yu) (Antara)

Ntvnews.id, Hangzhou - Pertumbuhan perdagangan digital global menunjukkan tren yang sangat positif. Nilai ekspor sektor ini mengalami peningkatan signifikan, dari 4,59 triliun dolar AS pada tahun 2020 menjadi 7,23 triliun dolar AS pada tahun 2024 (dengan kurs 1 dolar AS setara Rp16.752).

Berdasarkan Global Digital Trade Development Report 2025 yang dirilis dalam rangka Global Digital Trade Expo keempat di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, pada Jumat, 26 September 2025, laju pertumbuhan tahunan rata-rata perdagangan digital mencapai 12,1 persen. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan perdagangan global secara keseluruhan pada periode yang sama, mencerminkan ekspansi kuat di sektor ini.

Laporan tersebut merupakan hasil kerja sama antara International Trade Centre (ITC) dan panitia penyelenggara pameran tersebut.

Menurut laporan tersebut, “lanskap perdagangan digital global semakin beragam,” dengan lima negara dan kawasan yang mendominasi sektor ini, yaitu Uni Eropa, Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, dan India.

Baca Juga: IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Awal Perdagangan Hari Ini

Secara spesifik, ekspor digital Tiongkok pada tahun 2024 meningkat sebesar 10,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), mencapai total 793,7 miliar dolar AS. Kontribusi ini memainkan peran penting dalam membentuk arah perdagangan digital global menuju keseimbangan dan keberagaman yang lebih besar.

Selain itu, laporan tersebut menekankan perlunya dukungan yang lebih luas terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pengusaha perempuan dalam ekosistem perdagangan digital. Survei yang dilakukan oleh ITC mengindikasikan bahwa perempuan di negara berkembang masih menghadapi berbagai kendala dalam berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Padahal, perdagangan digital berpotensi memberikan peluang kerja yang lebih fleksibel karena mampu melampaui batasan waktu dan geografis.

Robert Skidmore, selaku penanggung jawab sektor dan daya saing perusahaan di ITC, menyampaikan imbauan agar “pemerintah, pelaku bisnis, dan organisasi internasional bekerja sama dalam mendorong inovasi dan memastikan manfaat ekonomi digital dapat diakses secara merata, terutama oleh UMKM di negara-negara berkembang.”

(Sumber : Antara)

x|close