Ntvnews.id, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapannya untuk menugaskan pasukan perdamaian ke wilayah konflik baru, termasuk Jalur Gaza dan Ukraina, apabila sudah memperoleh instruksi dari Presiden serta persetujuan resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah.
"Pengerahan pasukan TNI ke wilayah konflik baru seperti Gaza maupun Ukraina harus melalui mekanisme PBB dan persetujuan dari pemerintah Indonesia. TNI siap jika mendapatkan mandat," kata Freddy kepada Antara di Jakarta, Jumat, 26 September 2025.
Pernyataan tersebut menanggapi komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum PBB yang menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap perdamaian dunia, termasuk melalui opsi pengiriman pasukan perdamaian ke daerah konflik.
Menurut Freddy, TNI memiliki pengalaman panjang dalam misi penjaga perdamaian di bawah bendera PBB. Sejumlah wilayah konflik, seperti Lebanon dan Afrika, sudah menjadi tujuan penugasan rutin pasukan perdamaian Indonesia.
Selain itu, TNI juga tercatat beberapa kali menyalurkan bantuan pangan dan logistik untuk masyarakat Gaza dengan metode airdrop menggunakan pesawat Hercules TNI AU.
Baca Juga: Jelang HUT TNI ke-80, Intip Persiapan TNI Fair 2025 di Monas yang Siap Hibur Masyarakat
Dengan rekam jejak tersebut, Freddy menekankan kesiapan penuh TNI dalam mendukung langkah Presiden Prabowo mewujudkan perdamaian dunia.
"TNI pada prinsipnya selalu siap menindaklanjuti setiap kebijakan pemerintah, termasuk kemungkinan pengerahan pasukan di bawah bendera PBB," ujarnya.
Dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB yang berlangsung di New York pada 23 September 2025, Presiden Prabowo mendapat kehormatan sebagai pembicara ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kehadiran Prabowo mendapat sambutan positif dari komunitas internasional sebagai bukti nyata peran aktif Indonesia di kancah global.
Pidato Presiden Prabowo di forum tertinggi PBB tersebut menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan posisi sebagai negara yang progresif dan berkontribusi dalam menghadapi isu-isu dunia, mulai dari keamanan, pangan, energi, perubahan iklim, hingga perdamaian.
Sehari sebelumnya, Presiden Prabowo juga hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Internasional untuk Penyelesaian Damai Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara. Partisipasi ini menunjukkan kesungguhan Indonesia dalam mendorong perdamaian serta kemanusiaan di tingkat internasional.
(Sumber: Antara)