Ntvnews.id, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan menghormati sikap sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang meminta agar para aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya dibebaskan.
“Saya sudah mendapatkan surat dari salah satu tokoh GNB, kalau tidak salah dari mantan Ibu Negara (Sinta Nuriyah Wahid), ya, dan tentunya saya menghormati, kami semua menghormati,” ujar Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 26 September 2025.
Meski demikian, ia meminta publik memberikan waktu kepada penyidik Polda Metro Jaya untuk menuntaskan proses penyelidikan sebelum memutuskan apakah perkara tersebut akan dilanjutkan atau tidak.
“Kalau seandainya nanti ada temuan yang kemudian penyidik melihat bahwa terkait dengan syarat-syarat yang kemudian memang menjadi syarat penangguhan itu, menurut penyidik ternyata belum bisa dipenuhi, tentunya kami akan menjelaskan,” kata Kapolri.
Baca Juga: Kabareskrim Tanggapi Permintaan GNB Soal Pembebasan Aktivis
Sebelumnya, pada Selasa 23 September 2025, Sinta Nuriyah Wahid—istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)—bersama tokoh-tokoh GNB mengirimkan surat resmi kepada Kapolri untuk memohon pembebasan aktivis yang masih ditahan di Polda Metro Jaya.
Beberapa tokoh yang ikut menandatangani surat tersebut yakni mantan Menteri Agama Lukman Hakim, Komaruddin Hidayat, Gomar Gultom, dan Erry Riyana Hardjapamekas.
“Kami bersurat secara resmi, surat Gerakan Nurani Bangsa kepada Bapak Kapolri, ditembuskan kepada Bapak Kapolda, yang intinya adalah kami berharap mereka-mereka yang melakukan demonstrasi, unjuk rasa secara damai, mudah-mudahan bisa segera dibebaskan,” kata Lukman Hakim.
Ia menambahkan, selain pembebasan, pihaknya juga berharap adanya penangguhan penahanan bagi para aktivis yang sudah lebih dari 20 hari mendekam di Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Polisi: Aktivis yang Ditahan Makan Sampai Tak Tersisa, 3 Kali Sehari
“Dalam surat yang kami layangkan secara resmi ini, juga selain pembebasan, kami juga berharap ada penangguhan terhadap mereka-mereka itu,” ujarnya.
Sementara itu, Sinta Nuriyah Wahid mengungkapkan keprihatinannya atas penahanan sejumlah aktivis tersebut.
“Pertama-tama, memang kami semua dari Gerakan Nurani Bangsa, dari tokoh-tokoh tua, merasa prihatin dengan terjadinya penahanan-penahanan seperti ini,” katanya.
Ia menilai para aktivis yang ditahan, seperti Delpedro Marhaen (Direktur Lokataru Foundation), Muzaffar Salim (staf Lokataru), Syahdan Husein (admin Gejayan Memanggil), dan Khariq Anhar (admin Aliansi Mahasiswa Penggugat), merupakan generasi muda yang memiliki semangat untuk meneruskan perjuangan bangsa.
“Mereka adalah anak-anak bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini. Mereka ingin mewujudkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdaulat, bebas bersuara, bebas berpendapat,” ucap Sinta.
(Sumber: Antara)