Menlu Sugiono Soroti AI dalam Nuklir: Ancaman Nyata bagi Perdamaian

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Sep 2025, 11:22
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Suasana saat Menteri Sugiono menghadiri pertemuan dengan tema ‘Kecerdasan Buatan dan Perdamaian serta Keamanan Internasional’ di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Kamis (25/9/2025). Suasana saat Menteri Sugiono menghadiri pertemuan dengan tema ‘Kecerdasan Buatan dan Perdamaian serta Keamanan Internasional’ di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Kamis (25/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menekankan bahwa integrasi kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem komando dan kontrol nuklir merupakan ancaman nyata yang harus diwaspadai.

“Indonesia sangat prihatin dengan integrasi kecerdasan buatan ke dalam sistem komando dan kontrol nuklir. Ini bukan fiksi ilmiah. Ini adalah ancaman nyata yang mengintai,” kata Menlu Sugiono dalam acara ‘Kecerdasan Buatan dan Perdamaian serta Keamanan Internasional’ di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis, 25 September 2025.

Sugiono menjelaskan bahwa dunia kini menghadapi masalah yang mendesak dan penting, dengan implikasi yang melampaui batas-batas negara. AI, yang sebelumnya digunakan di laboratorium dan untuk keperluan sipil, kini telah memasuki ranah militer dengan cepat, menimbulkan harapan sekaligus kekhawatiran besar.

“Cara kita mengatur transformasi ini akan menentukan apakah AI akan memperkuat perdamaian atau malah merusaknya,” ujar Menlu Sugiono.

Baca Juga: Menlu Sugiono di PBB: Perdamaian sebagai Kunci Menjawab Tantangan Global

Ia menekankan bahwa Indonesia meyakini AI memiliki potensi besar untuk menyelamatkan nyawa, meningkatkan efisiensi operasi kemanusiaan, respons bencana, bahkan meminimalkan kerugian dalam konflik. Namun, jika dibiarkan tanpa pengawasan, AI justru dapat merusak stabilitas.

“Jika dibiarkan tanpa pengawasan, AI berisiko memperburuk perlombaan senjata, memberi kekuatan kepada aktor non-negara, dan merusak stabilitas regional,” tuturnya.

Oleh karena itu, Indonesia menyerukan kerja sama yang lebih kuat antarnegara untuk membangun kapasitas, berbagi pengetahuan, mentransfer teknologi, dan memastikan akses yang setara.

Baca Juga: Menlu Sugiono Tegaskan Masa Depan Gaza Harus Menjadi Hak Palestina

Menlu Sugiono mengingatkan bahwa dunia tidak boleh menanggung akibat dari tindakan ceroboh. Hanya melalui dialog inklusif yang berkelanjutan, AI dapat dijaga agar menjadi kekuatan untuk perdamaian, bukan konflik.

“Marilah kita memastikan bahwa AI tetap menjadi pelayan umat manusia, bukan penguasa,” tegas Sugiono.

Sumber: ANTARA

x|close