Ntvnews.id, Jakarta - Dalam lima tahun terakhir, jumlah perusahaan yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di China meningkat drastis dari sekitar 1.400 menjadi lebih dari 5.000.
Data ini disampaikan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi dalam ajang World Smart Industry Expo yang tengah digelar di Chongqing, wilayah barat daya China.
Melansir Xinhua, Selasa (9/9/2025), Xin Guobin, Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China, mengatakan Pemerintah China telah membangun lebih dari 40.000 pabrik pintar, 11 zona percontohan nasional untuk pengembangan dan penerapan AI, serta 17 kawasan demonstrasi nasional untuk uji coba kendaraan cerdas yang saling terhubung.
Xin menambahkan dana investasi nasional untuk sektor AI telah mencapai 60 miliar yuan (sekitar US$8,4 miliar).
Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan pedoman etika AI, mendirikan pusat kerja sama AI China-BRICS, dan merumuskan lebih dari 240 standar teknis untuk teknologi inti AI.
Baca Juga: Vivo X300 Siap Meluncur Usai Dapat Sertifikasi Resmi
Sementara itu, Laporan Pengembangan Internet China 2021 mencatat pada tahun 2020 jumlah perusahaan AI di negara tersebut masih berada di angka 1.454.
Sejak 2017, China telah menunjukkan komitmen serius dalam memajukan sektor AI. Tahun tersebut, Dewan Negara merilis peta jalan untuk pengembangan AI generasi berikutnya.
Langkah tersebut diperkuat lagi pada Agustus tahun ini melalui peluncuran panduan "AI Plus" yang bertujuan mempercepat transformasi menuju ekonomi dan masyarakat berbasis kecerdasan.
Wan Gang, Presiden Asosiasi Sains dan Teknologi China, menyebut kemajuan pesat industri AI di China tidak lepas dari kemampuan negara itu dalam mengadopsi pengalaman global, memanfaatkan kekayaan data yang dimiliki, sistem industri yang terintegrasi, berbagai skenario aplikasi yang luas, serta pasar domestik yang besar.