Rano Karno Dukung CFD Diperbanyak untuk Perbaiki Kualitas Udara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Sep 2025, 15:14
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Rano Karno Rano Karno (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di lima kota administrasi Jakarta.

Langkah ini dinilai penting untuk menekan emisi kendaraan dan memperbaiki kualitas udara ibu kota yang kerap masuk kategori tidak sehat.

"Saya berharap, Car Free Day itu harus diperbanyak. Bukan hanya di Thamrin, tetapi setiap wilayah adakan Car Free Day. Supaya apa? Sebetulnya pertama itu menurunkan emisi," kata Rano di Jakarta, Kamis, 25 September 2025.

Baca Juga: JEFF 2025 Resmi Dibuka, Rano Karno Dorong Inovasi Pengelolaan Lingkungan di Jakarta

Menurut data IQ Air, kualitas udara Jakarta siang ini tercatat pada level tidak sehat dengan angka 165, tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 75,5 mikrogram per meter kubik atau 15,1 lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Rano mengakui kondisi tersebut bukan sekadar isu, melainkan realitas yang harus segera diatasi. Jakarta bahkan masuk dalam daftar lima kota di Indonesia dengan kualitas udara buruk, bersama Semarang dan Riau.

Rano Karno <b>(NTVNews.id/ Adiansyah)</b> Rano Karno (NTVNews.id/ Adiansyah)

Selain mendorong CFD, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan berbagai langkah untuk memperbaiki lingkungan, salah satunya dengan memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH).

"Undang-undang Jakarta ini 30 persen harus ada ruang terbuka hijau. Sekarang baru 5 persen. Itu salah satu usaha, tentu memerlukan pengorbanan untuk segera membangun," kata Rano.

Baca Juga: Rano Karno Hadiri Festival Literasi dan Iklim 2025: Perkuat Kolaborasi Jakarta-Maluku

Salah satu proyek terbaru adalah pembangunan Taman Bendera Pusaka di kawasan Barito, Jakarta Selatan. Taman ini tidak hanya menghadirkan keindahan lanskap, tetapi juga berfungsi sebagai pengendali tata air untuk mengurangi risiko banjir.

Lebih dari itu, taman tersebut dirancang untuk memperkuat fungsi ekologis sekaligus menjaga nilai sejarah dan budaya lokal. Pembangunan ini menjadi simbol “rebirth” kawasan Barito, menghadirkan ruang publik yang lebih hidup, inklusif, dan multifungsi bagi warga Jakarta.

(Sumber: Antara)

x|close