Pasar Jaya Genjot Revitalisasi, Legislator Dukung Hunian di Atas Pasar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Sep 2025, 09:57
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga (kanan). Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga (kanan). (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Transformasi pasar tradisional di Jakarta kini melangkah lebih jauh. Bukan hanya renovasi fisik, tetapi juga bagian dari strategi besar menjadikan ibu kota sebagai kota global modern yang menjawab tantangan krisis hunian.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga, menegaskan pentingnya percepatan program revitalisasi yang digagas Perumda Pasar Jaya. Menurutnya, aset strategis yang dimiliki Pasar Jaya harus dimaksimalkan, khususnya untuk menghadirkan hunian layak di tengah kota.

“Jakarta kekurangan 250 ribu sampai 300 ribu unit hunian layak. Pasar Jaya punya aset strategis, jangan berhenti di atas kertas,” ujarnya dalam diskusi Balkoters Talk bertema Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 24 September 2025.

Legislator Fraksi PDIP tersebut juga menekankan bahwa pola pembiayaan pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat. Skema jangka panjang melalui kerja sama dengan pihak ketiga, termasuk pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR), harus dioptimalkan.

Baca Juga: Transformasi Pasar, Langkah Strategis Jakarta Menuju Kota Global

“Hunian di atas pasar akan memberi masyarakat akses lebih mudah untuk tinggal di pusat kota dengan harga yang lebih terjangkau,” tambah dia.

Ia juga menilai revitalisasi pasar tidak hanya memberi manfaat bagi pedagang, tetapi juga generasi muda.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan (tengah). <b>(NTVNews.id/ Adiansyah)</b> Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan (tengah). (NTVNews.id/ Adiansyah)

"Ke depan, wartawan yang baru menikah dan belum punya rumah pun bisa mendapat hunian layak di tengah kota,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menegaskan bahwa revitalisasi pasar tidak hanya bertujuan memperbaiki fasilitas, tetapi juga menjadikan pasar sebagai simbol kota modern yang ramah lingkungan.

"Program ini, sekaligus bagian dari strategi besar menjadikan Jakarta sebagai kota global," imbuhnya.

Sejak menjabat pada Agustus 2023, Agus bersama jajaran direksi bergerak cepat melakukan modernisasi pasar rakyat. Hingga September 2025, sebanyak 67 pasar sudah diperbarui dengan cat berwarna korporasi baru, perbaikan fasilitas dasar, serta revitalisasi melalui dana internal, penyertaan modal daerah (PMD), hingga kemitraan swasta.

Baca Juga: Sentra Fauna Jakarta Tak Sekadar Pasar Hewan

Selain itu, Pasar Jaya juga menargetkan pembangunan pusat pengolahan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati. Pada 2026, ditargetkan 95 persen sampah organik pasar dapat diolah langsung tanpa bergantung pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.

“Pasar rakyat harus hadir sebagai ruang ekonomi sekaligus simbol kota modern dan berdaya saing,” terangnya.

Di era digital, Pasar Jaya juga mendorong penerapan sistem pembayaran nontunai. Saat ini, 57 pasar telah menerapkan transaksi digital, sementara 30 pasar lainnya sudah terkoneksi dengan sistem pengelolaan berbasis digital. Tahun ini, ditargetkan tambahan 30 pasar baru masuk ke dalam program digitalisasi.

Lebih jauh, Pasar Jaya juga mulai mengembangkan konsep hunian terintegrasi di atas pasar dengan skema Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG). Proyek perdana di Rusun Pasar Rumput kini sudah terisi 85 persen, mayoritas dihuni oleh kalangan milenial, ASN, dan pekerja swasta.

"Ke depan, lima pasar besar seperti Pasar Minggu dan Senen akan jadi lokasi pengembangan hunian terintegrasi," tutur dia.

x|close