Anwar Ibrahim Klaim Malaysia Jadi Satu-satunya Negara yang Turunkan Harga BBM untuk Rakyat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 09:45
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Petronas/Ist Petronas/Ist

Ntvnews.id, MalaysiaPemerintah Malaysia resmi menurunkan harga bensin bersubsidi untuk warga negaranya. Mulai akhir September 2025, harga bensin dengan Research Octane Number (RON) 95 ditetapkan hanya sekitar Rp 7.000 per liter, jauh lebih murah dibandingkan Pertalite RON 90 di Indonesia yang dijual sekitar Rp 10.000 per liter.

Langkah ini dilakukan melalui Program Budi Madani RON95 (BUDI95). Dikutip dari situs resmi pemerintah Malaysia, setiap warga negara Malaysia akan menerima kuota bulanan hingga 300 liter bensin RON 95 bersubsidi. Program ini mulai berlaku pada 30 September 2025.

Bersamaan dengan penerapan BUDI95, Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim mengumumkan penurunan harga bensin RON 95 dari 2,05 ringgit (Rp 8.097) per liter menjadi 1,99 ringgit (Rp 7.860) per liter. Sementara itu, warga negara asing yang membeli RON 95 di Malaysia tetap dikenakan tarif lebih tinggi, yakni 2,60 ringgit (Rp 10.269) per liter.

Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Ungkap Telepon dari Presiden Prabowo saat Pimpin Rapat

Menurut Anwar Ibrahim, program ini berlaku untuk seluruh warga negara Malaysia yang memiliki SIM aktif, tanpa memandang tingkat pendapatan. Dengan kata lain, setiap pemegang SIM yang masih berlaku akan otomatis menerima manfaat subsidi.

"Warga negara yang memiliki SIM yang masih berlaku (berhak mendapatkan subsidi). Jadi mereka yang belum memperpanjang SIM, (segera) memperpanjangnya," kata Anwar Ibrahim, dikutip kantor berita Bernama pada Rabu, 24 September 2025.

Menanggapi kritik bahwa warga super kaya juga menerima subsidi, Anwar menekankan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk “penghargaan bagi rakyat Malaysia.”

Baca Juga: Anwar Ibrahim: ASEAN Akan Lengkap dengan Masuknya Timor Leste

Lebih jauh, Anwar Ibrahim menegaskan klaimnya bahwa Malaysia adalah satu-satunya negara di dunia yang berani menurunkan harga minyak demi kepentingan rakyat, meskipun kondisi ekonomi global sedang tidak menentu.

"Saat ini, harga di Arab Saudi adalah 2,61 ringgit (Rp 10.346) per liter, yang merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia. Di Indonesia, harga bensin adalah 3,22 ringgit (Rp 12.000-an) per liter, Filipina (RM 4,22/Rp 16 ribuan), Thailand (RM 5,68/Rp 22 ribuan), dan Singapura (RM 9,02/Rp 35 ribuan)," ujar Anwar.

"Tentu saja, Singapura bukan produsen minyak, tetapi saya ingin mengklarifikasi bahwa di antara negara-negara kami, termasuk negara-negara penghasil minyak, kami masih termasuk yang terendah, hanya Brunei yang sedikit lebih rendah dari kami," pungkasnya.

Dengan kebijakan ini, Malaysia menegaskan posisinya sebagai negara yang menempatkan kepentingan rakyat di atas fluktuasi harga minyak global, sekaligus menawarkan perbandingan harga BBM yang jauh lebih terjangkau dibanding negara tetangga.

x|close