BMKG Ingatkan Dua Siklon Tropis Berpotensi Pengaruhi Cuaca di Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Sep 2025, 11:34
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bibit siklon tropis terpantau berada di barat daya Samudera Hindia bagian barat daya Aceh melalui pengamatan aplikasi Trajectory Siklon, Sabtu, 13 September 2025 malam. Bibit siklon tropis terpantau berada di barat daya Samudera Hindia bagian barat daya Aceh melalui pengamatan aplikasi Trajectory Siklon, Sabtu, 13 September 2025 malam. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua dari tiga bibit siklon tropis yang muncul di sejumlah perairan berpotensi memengaruhi curah hujan lebat dan gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, di Jakarta, Senin, 22 September 2025 menjelaskan Siklon Tropis RAGASA saat ini terpantau di Laut Filipina timur Pulau Luzon dengan kecepatan angin maksimum 100 knot atau 185 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 925 hPa.

“Dalam 24 jam ke depan, kekuatan Siklon Tropis RAGASA meningkat menjadi kategori 5 dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia,” kata Andri.

Baca Juga: BMKG Prediksi Cuaca Sabtu: Hujan Beragam Intensitas Guyur Sejumlah Kota Besar

Ia menyebut, dampak tidak langsung RAGASA dapat menimbulkan hujan intensitas sedang hingga lebat di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Selain itu, gelombang laut setinggi 1,25–2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Kepulauan Sangihe-Talaud.

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 92W yang terpantau di Samudra Pasifik Barat, sebelah timur laut Papua, memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.013 hPa. Potensi bibit ini untuk berkembang menjadi siklon tropis masih rendah dalam 24–72 jam ke depan sehingga tidak berdampak signifikan terhadap cuaca di Indonesia.

Adapun Bibit Siklon Tropis 98B yang terpantau di Teluk Benggala timur laut Samudra Hindia, kata Andri, juga memiliki peluang rendah berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam mendatang. Bibit siklon ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1.006 hPa.

“Bibit Siklon 98B juga berpotensi memicu gelombang laut dengan ketinggian serupa di Samudra Hindia barat Aceh dan Selat Malaka bagian utara,” ujarnya.

Baca Juga: BMKG: 30 Gempa Susulan Setelah Guncangan M 4,0 di Sukabumi dan Bogor

BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pengguna transportasi laut, untuk selalu memperhatikan informasi prakiraan cuaca dan gelombang tinggi agar tetap aman saat beraktivitas.

(Sumber: Antara)

x|close