Ntvnews.id, Sulteng - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan sebanyak 433 jiwa atau 184 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Poso Pesisir terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu, 17 Agustus 2025.
"Sebanyak 433 jiwa atau 184 KK terdampak Di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir yang terdiri atas 31 jiwa lansia, 23 balita, dan lima orang penyandang disabilitas. Satu unit gereja juga mengalami kerusakan akibat guncangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus.
Hasil asesmen sementara mencatat 29 orang mengalami luka-luka. Dari jumlah itu, 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, enam orang dirawat di Puskesmas Tokorondo, sementara 10 orang lainnya mendapat perawatan langsung di lokasi oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Poso.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng bersama BPBD Kabupaten Poso hingga kini masih melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan aparat desa. Sejumlah desa lain seperti Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape juga dilaporkan terdampak dan masih dalam proses verifikasi.
Ilustrasi gempa bumi (ANTARA)
Banyak warga memilih bertahan di luar rumah karena khawatir dengan gempa susulan yang terus terjadi. Untuk saat ini, kebutuhan mendesak di lokasi meliputi tenda, light tower, alas tidur, selimut, terpal, makanan siap saji, perlengkapan bayi, serta obat-obatan.
BPBD Sulawesi Tengah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tidak panik, serta selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah maupun BPBD setempat.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa awal berkekuatan magnitudo 6,0 pada pukul 05.36 WIB, yang kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8. Episenter gempa berada di laut, sekitar 13 kilometer barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.
Sejak gempa utama, BMKG melaporkan sudah terjadi 15 kali gempa susulan dengan intensitas bervariasi.
(Sumber: Antara)