BNPB: 18 Orang Meninggal Akibat Banjir di Bali, Ratusan Fasilitas Rusak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Sep 2025, 17:12
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan sebanyak 18 orang meninggal dunia akibat banjir yang melanda Bali. Selain menelan korban jiwa, bencana tersebut juga menyebabkan ribuan keluarga terdampak dan ratusan fasilitas umum rusak.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Rabu, 17 September 2025 mengatakan, “Hingga sejauh ini, total korban jiwa pada banjir di Bali ini tercatat sebanyak 18 orang.”

Ia menjelaskan bahwa banjir tersebut menimbulkan kerusakan luas pada infrastruktur dan rumah warga, dengan jumlah 6.309 kepala keluarga terdampak banjir bandang disertai longsor pada awal September lalu.

Baca Juga: BNPB: Korban Meninggal Akibat Banjir di Bali Bertambah Jadi 16 Orang

“Tercatat 520 unit fasilitas umum rusak, tiga jembatan putus, 23 titik jalan rusak, 82 tembok atau penyengker jebol, dan 194 rumah rusak,” ujarnya.

BNPB mencatat kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum rusak. Di Kabupaten Jembrana, kerusakan banyak menimpa rumah warga dan infrastruktur jalan. Sementara di Kabupaten Karangasem, terdapat satu jembatan putus, 47 rumah rusak, serta 14 bendungan terdampak.

Abdul menambahkan, operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) resmi dihentikan pada 16 September 2025 sesuai Berita Acara Nomor: BA-21/OPS.02.04/IX/SARDPS-2025.

“Keputusan itu diambil dalam rapat evaluasi bersama tim gabungan dari Basarnas, Polda Bali, BPBD, dan relawan setelah masa operasi selama tujuh hari berakhir,” jelasnya.

Baca Juga: BNPB: Banjir Besar di Bali Bisa Terulang Lagi

Namun, Abdul menekankan bahwa penghentian operasi SAR tidak menutup kemungkinan pencarian dibuka kembali.

“Saat ini delapan korban masih dilaporkan hanyut terbawa arus sungai, sementara satu orang lainnya dinyatakan hilang. Apabila ada tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR dapat dilanjutkan untuk membantu evakuasi,” katanya.

(Sumber: Antara)

x|close