Ntvnews.id, Jakarta - Pejabat tinggi Amerika Serikat dan China berhasil mencapai kesepakatan awal mengenai kerangka yang memungkinkan aplikasi video pendek TikTok tetap beroperasi di AS. Hal itu disampaikan Menteri Keuangan AS Scott Bessent usai pertemuan tingkat tinggi di Madrid pada Senin.
Kendati demikian, baik Bessent maupun Kepala Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer enggan memberikan penjelasan lebih detail, termasuk mengenai perusahaan mana yang nantinya akan menjadi induk TikTok di AS.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa jalannya perundingan berlangsung positif. Ia juga menuturkan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pada Jumat, 19 September 2025.
"Sebuah kesepakatan juga tercapai soal sebuah 'perusahaan' yang anak-anak muda di Negara kita ini sangat ingin menyelamatkannya," kata Trump, sambil menambahkan bahwa generasi muda dipastikan "akan sangat senang".
Pernyataan ini muncul hanya dua hari sebelum ByteDance Ltd., perusahaan asal China pemilik TikTok, menghadapi tenggat untuk melepas aplikasinya ke pihak AS. Jika tidak, maka TikTok berpotensi dilarang di negara tersebut.
Baca Juga: Mazda EZ-60 Masuk 10 Besar Mobil dengan Struktur Terkokoh di China
Larangan itu sejatinya sudah dijadwalkan berlaku sejak Januari, namun Trump telah menunda pelaksanaannya hingga tiga kali sejak ia resmi menjabat Presiden AS pada bulan yang sama. Penundaan tersebut memberi kesempatan tambahan bagi ByteDance untuk mencari calon pembeli TikTok yang bisa diterima pemerintah AS.
Trump masih memiliki waktu hingga Rabu ini untuk menentukan apakah larangan TikTok akan tetap diberlakukan dengan alasan keamanan nasional.
Hubungan perdagangan antara AS dan China yang sempat memanas sejak Trump memulai perang dagang mulai mencair pada Mei lalu setelah kedua belah pihak bertemu dalam forum tingkat tinggi di Jenewa, Swiss.
Baca Juga: Dari Vacuum Cleaner ke Supercar, Perusahaan China Pamer Mobil Listrik Mirip Bugatti Chiron
Kemudian, dalam pertemuan di Stockholm, Swedia, pada akhir Juli, keduanya sepakat memperpanjang gencatan dagang selama 90 hari hingga 10 November 2025.
Adapun pertemuan di Madrid ini merupakan putaran keempat dari negosiasi bilateral. Delegasi China dipimpin langsung oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, salah satu tokoh kepercayaan Presiden Xi Jinping.
Sumber: ANTARA