TikTok Nonaktifkan Fitur LIVE di Indonesia, Imbas Meningkatnya Aksi Unjuk Rasa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Agu 2025, 00:05
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
lustrasi logo TikTok. Foto diambil Sabtu (30/8/2025) lustrasi logo TikTok. Foto diambil Sabtu (30/8/2025) (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - TikTok memutuskan untuk secara sukarela menonaktifkan fitur siaran langsung atau "LIVE" di Indonesia pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya penggunaan fitur tersebut oleh para pengguna untuk menayangkan situasi demonstrasi dan aksi massa yang berlangsung dalam sepekan terakhir. 

Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya tambahan yang diambil TikTok untuk menjaga ekosistem digital tetap aman dan kondusif bagi semua penggunanya. 

"Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada," ujar Juru Bicara TikTok melalui pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.

Setelah fitur LIVE tidak lagi dapat digunakan, sejumlah pengguna media sosial, terutama di platform X, mulai mengeluhkan gangguan tersebut. Keluhan ini juga tercatat di situs pemantauan layanan daring, downdetector.id. 

Berdasarkan data dari laman tersebut, laporan gangguan terhadap layanan TikTok mulai masuk sekitar pukul 18.21 WIB, dengan 29 laporan awal, dan meningkat drastis menjadi 174 laporan pada pukul 21.16 WIB. 

Saat mencoba mengakses fitur LIVE, banyak pengguna menerima pemberitahuan berbunyi: 

"Koneksi tidak stabil. Coba masuki LIVE beberapa saat lagi." 

Tak hanya itu, ketika pengguna melakukan pencarian manual di kolom Search TikTok, hasil pencarian terkait siaran langsung tidak muncul. Sistem menampilkan pesan: 

"Tidak ada ditemukan hasil pencarian."

 

Langkah TikTok ini bertepatan dengan gelombang demonstrasi yang masih berlangsung di beberapa daerah di Indonesia. Aksi protes pertama kali terjadi di Jakarta pada Senin, 25 Agustus 2025, di mana ribuan massa dari berbagai kalangan berkumpul di depan Gedung DPR/MPR RI. 

Para demonstran mengangkat sejumlah isu, termasuk permintaan pemangkasan tunjangan anggota DPR, tuntutan transparansi, reformasi etika dan akuntabilitas legislatif, serta penolakan terhadap sejumlah rancangan undang-undang yang kontroversial. 

Situasi semakin memanas setelah insiden tragis yang terjadi pada Kamis, 28 Agustus 2025, saat seorang pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di tengah kerumunan demonstran. Peristiwa yang terekam oleh warga ini memicu kemarahan luas di kalangan masyarakat. 

Arah tuntutan aksi pun bergeser, dengan fokus utama pada desakan investigasi menyeluruh atas kematian Affan Kurniawan. 

Sejak Kamis malam, 28 Agustus 2025, ribuan demonstran bertahan di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, dan melanjutkan aksi hingga Jumat, 29 Agustus 2025. Aparat keamanan sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, namun upaya tersebut tidak berhasil meredam aksi. 

Memasuki Sabtu, 30 Agustus 2025, ketegangan mulai mereda. Arus lalu lintas di sekitar kompleks DPR RI di kawasan Senayan telah kembali normal dan dapat diakses warga. Meski begitu, beberapa layanan transportasi publik, seperti TransJakarta, masih belum beroperasi secara penuh karena sejumlah halte mengalami kerusakan akibat aksi pembakaran. 

(Sumber: Antara)

 

TERKINI

Load More
x|close