Ntvnews.id, Jakarta - Seniman Jepang Sho Shibuya kembali mencuri perhatian dunia lewat karyanya yang muncul di halaman depan The New York Times. Kali ini, ia menyoroti krisis yang tengah mengguncang Indonesia dengan menghadirkan visual sederhana, namun sarat makna.
Dalam karya tersebut, Shibuya menampilkan gradasi merah ke putih yang menyerupai bendera Indonesia. Simbol itu merekam ketegangan sosial-politik yang sedang berlangsung.
“Merah menunjukkan konflik dan penderitaan, putih harapan pemulihan, mencerminkan kritik terhadap pemerintah Prabowo dan solidaritas global,” ungkapnya.
Warna merah merepresentasikan kekerasan serta luka dari demonstrasi, sedangkan putih memberi ruang pada harapan dan masa depan yang lebih damai.
Karya ini konsisten dengan gaya Shibuya yang sebelumnya dikenal lewat seri Sunrises from a Small Window. Dalam proyek itu, ia melukis gradasi matahari terbit di halaman depan surat kabar setiap hari.
Dari praktik sederhana itu, Shibuya kemudian mengembangkan cara ungkapnya untuk merespons isu sosial, politik, hingga lingkungan, selalu menggunakan medium surat kabar sebagai jembatan antara seni dan kenyataan.
Bagi Shibuya, seni bukan sekadar ekspresi estetika, melainkan juga pernyataan solidaritas. Keterlibatannya dalam isu Indonesia memperlihatkan bagaimana krisis di sebuah negara dapat menjadi perhatian global.
Dengan menempatkan karya di media ternama dunia, ia menjadikan seni sebagai bahasa universal yang menghubungkan penderitaan, harapan, serta empati lintas batas negara.