JK hingga Anies Hadiri Peresmian Kampus Baru Universitas Paramadina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2025, 13:25
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wapres ke-10 dan 12 M Jusuf Kalla, Rektor Paramadina Prof Didik J Rachbini saat peresmian gedung Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 27 Agustus 2025. Wapres ke-10 dan 12 M Jusuf Kalla, Rektor Paramadina Prof Didik J Rachbini saat peresmian gedung Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 27 Agustus 2025. (Dok. NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Universitas Paramadina meresmikan kampus barunya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, sekaligus membuka Gedung Nurcholish Madjid, gedung delapan lantai yang diambil dari nama cendekiawan dan rektor Paramadina periode 1998–2005.

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting. Rektor Paramadina Didik J. Rachbini memimpin langsung peresmian, bersama mantan Rektor Paramadina Anies Baswedan, serta mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina, Jusuf Kalla (JK).

Bukan hanya itu, istri almarhum Nurcholish Madjid, Omi Komaria Madjid, juga turut hadir. Dalam sambutannya, JK menekankan pentingnya menjaga warisan pemikiran Nurcholish Madjid yang dikenal dengan sikap terbuka dan toleran.

“Kita harus melihat ini sebagai membangun intelektualisme kecendekiawanan yang baik. Bisa saja orang cendekiawan tapi pikirannya tidak menuju ke situ. Karena itulah harus dijaga visi, misi sejak awal dan intelektualisme yang baik. Memang harus dibangun seperti itu,” ujar JK di Gedung Nurcholish Madjid, Kamis, 27 Agustus 2025.

Ia menegaskan, pemikiran keislaman yang ekstrem justru bertolak belakang dengan semangat yang diwariskan Cak Nur.

“Kita di Indonesia perlu lebih banyak lagi yang berbicara dengan dasar itu. Tidak dengan dasar emosi, tidak dengan dasar suatu hal yang ekstrem. Jadi jangan saja dikenal, jangan-jangan kita Islam yang dengan radikal,” tambah JK.

Menurutnya, universitas ini harus terus meneruskan gagasan inklusif yang dirintis almarhum.

“Sama sekali ini bertolak belakang dengan ide itu di universitas ini. Itulah sehingga tadi bagaimana Pak Nurcholish, almarhum, menjaga itu. Dan kita meneruskan ide-ide itu,” ucap JK.

“Supaya menjadi bahagia daripada pembangunan bangsa, moral bangsa. Cita-cita bangsa yang sebaik-baiknya, Di samping intelektualisme kecendekiawanan yang baik,” tambahnya.

Sementara itu, Omi Komaria Madjid mengingatkan kembali pesan suaminya tentang pentingnya Islam yang modern dan terbuka sebagai pijakan perjuangan Paramadina.

Rektor Paramadina Prof Didik J Rachbini (tengah), dan Anies Baswedan saat peremian gedung Kampus Cipayung Universitas Paramadina, Jakarta Timur, Rabu, 27 Agustus 2025.  <b>(Dok. Ntv)</b> Rektor Paramadina Prof Didik J Rachbini (tengah), dan Anies Baswedan saat peremian gedung Kampus Cipayung Universitas Paramadina, Jakarta Timur, Rabu, 27 Agustus 2025. (Dok. Ntv)

“Melalui institusi pendidikan tinggi, Cak Nur menitipkan pesan agar kita menumbuhkan paham keislaman yang terbuka dan modern yang menopang perwujudan cita-cita nasional Indonesia yang adil, terbuka, dan demokratis, sesuai dengan amanah para pendiri bangsa,” ucap Omi.

“Itu berarti juga bahwa seluruh sivitas akademika Universitas Paramadina terpanggil untuk ikut serta dalam mendorong tumbuhnya masyarakat Indonesia yang terbuka dan demokratis,” lanjutnya.

Rektor Paramadina Didik J. Rachbini menjelaskan, pembangunan gedung ini menelan biaya awal sekitar Rp35 miliar. Dana tersebut berhasil terkumpul berkat dukungan para dermawan dan sejumlah perusahaan.

“Alhamdulillah ini terwujud ya. Terima kasih kepada dermawan,” ucap Didik.

Ketua Umum Pengurus Yayasan Wakaf Paramadina, Hendro, dalam kesempatan yang sama berpesan agar para donatur yang memiliki perusahaan besar dapat membuka lapangan pekerjaan untuk para lulusan.

“Jadi, di sini kebetulan di antara donatur-donatur kita, ada banyak yang punya perusahaan-perusahaan besar, mohon create employment untuk saudara-saudara kita, yang baru lulus, atau yang memang tidak sampai sekarang juga tidak ada kesempatan, mungkin itu saja dari kami,” ujar Hendro.

Peresmian kampus baru Paramadina ditutup dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan bersama oleh Omi Komaria Madjid, Didik J. Rachbini, Jusuf Kalla, dan Hendro.

x|close