Ntvnews.id, Jakarta - Kasus pembunuhan sadis terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, berinisial MIP (37), semakin menjadi sorotan.
Polda Metro Jaya telah menangkap empat orang yang disebut sebagai aktor intelektual dalam kasus ini. Salah satunya adalah DH alias Dwi Hartono, seorang pengusaha bimbingan belajar (bimbel).
Motif di balik aksi keji tersebut masih menjadi teka-teki. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menegaskan pihaknya masih mendalami alasan di balik perencanaan pembunuhan tersebut.
“(Motif) sedang didalami,” kata Ade Ary kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, dilansir pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Empat tersangka intelektual berinisial C, DH, YJ, dan AA ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Tiga pelaku, DH, YJ, dan AA, ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada 23 Agustus malam, sementara C ditangkap sehari kemudian di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
MIP dilaporkan hilang usai menghadiri pertemuan kerja di sebuah supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu, 20 Agustus 2025. Sehari setelahnya, pada Kamis, 21 Agustus 2025, korban ditemukan sudah tidak bernyawa di Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Penyelidikan polisi mengungkap bahwa MIP sempat diculik di area parkir pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur. Bukti rekaman CCTV berdurasi 38 detik memperlihatkan detik-detik penculikan tersebut.
Saat hendak masuk ke mobil pribadinya yang berwarna hitam, tiba-tiba sekelompok orang keluar dari mobil putih yang terparkir di sebelahnya. Mereka langsung menyekap MIP dan memaksanya masuk ke dalam mobil putih itu.