Ntvnews.id, Jakarta - Kasus kematian gadis asal Malaysia Zara Qairina Mahathir masih menjadi perbincangan hangat. Dalam temuan awal, gadis berusia 13 tahun itu meninggal karena cedera otak.
Seperti dilansir The Star, Kamis, 14 Agustus 2025, disampaikan pengacara keluarga dari Zara Qairina, Shahlan Jufri mengkonfirmasi bahwa memang terdapat luka-luka dari tubuh Zara seperti yang ramai media sosial.
Baca Juga: Dokter di Sumsel Dipaksa Buka Masker sama Keluarga Pasien
Selain itu juga, ia mengatakan lebih lanjut bahwa dirinya menghabiskan waktu delapan jam di ruang autopsi tanpa makan atau minum untuk mengamati seluruh prosedur yang dilakukan tim forensik.
"Memang ada luka-luka, memang ada luka-luka. Luka-luka tersebut seperti yang Anda ketahui dari media sosial, itulah kenyataannya. Di luar itu, saya tidak dapat mengungkapkannya karena masih dalam penyelidikan dan bersifat rahasia," kata Shahlan Jufri.
Ia mengatakan lebih lanjut bahwa luka yang diterima Zara Qairina tidak terlalu ingat. Tetapi menang terdapat luka-luka setelah melakukan forensik. Selain itu juga, proses otopsi dilakukan dengan transparan.
"Saya puas dengan proses ini karena tidak ada campur tangan dari pihak manapun, hanya pihak yang terlibat yang hadir," beber Shahlan Jufri.
"Proses otopsi dilakukan secara transparan, dengan integritas yang sangat tinggi, dan berjalan lancar," tutup dia.
Sebagai tambahan informasi, Zara Qairina ditemukan pingsan di saluran pembuangan pada 16 Juli 2025 lalu sekitar pukul 04.00 waktu setempat di dekat sekolahnya di Papar, Sabah, Malaysia. Pada tanggal 17 Juli, Zara Qairina dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Queen Elizabeth.