Tsunami Hantam Rusia Usai Gempa M8.7, Sekitar 2.000 Warga Dievakuasi dari Severo-Kurilsk

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jul 2025, 11:22
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pihak berwenang pada Kamis (5/12/2024) mencabut peringatan tsunami yang sempat dikeluarkan menyusul gempa bermagnitudo 7 di lepas pantai California. Gempa tersebut terjadi sekitar 60 mil (96 kilometer) di barat daya Ferndale, Humboldt County. Pusat g Pihak berwenang pada Kamis (5/12/2024) mencabut peringatan tsunami yang sempat dikeluarkan menyusul gempa bermagnitudo 7 di lepas pantai California. Gempa tersebut terjadi sekitar 60 mil (96 kilometer) di barat daya Ferndale, Humboldt County. Pusat g (ANTARA/Anadolu/py)

Ntvnews.id, Jakarta - Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 8,7 mengguncang wilayah timur jauh Rusia pada Rabu pagi, memicu gelombang tsunami yang menghantam pesisir Rusia dan Jepang. Peringatan tsunami pun dikeluarkan untuk sejumlah negara di sekitar Samudra Pasifik.

Di Rusia, gelombang tsunami dilaporkan menerjang kota pelabuhan Severo-Kurilsk, yang terletak di Kepulauan Kuril. Kementerian Situasi Darurat Rusia mengonfirmasi bahwa seluruh sekitar 2.000 warga kota tersebut telah dievakuasi sebelum wilayah itu terendam air laut.

Sebuah video yang beredar di media sosial Rusia memperlihatkan bangunan-bangunan di Severo-Kurilsk sebagian terendam air, menunjukkan dampak langsung dari tsunami yang melanda setelah gempa.

Sementara itu, media pemerintah Rusia melaporkan adanya sejumlah korban luka akibat gempa, meski tidak ada yang dilaporkan mengalami luka serius.

Di Jepang, stasiun televisi nasional menyiarkan langsung proses evakuasi warga di beberapa wilayah pesisir, termasuk di Pulau Hokkaido. Di wilayah itu, gelombang tsunami pertama dengan tinggi sekitar 30 sentimeter telah terdeteksi.

Gempa kali ini merupakan yang terkuat yang mengguncang wilayah Kamchatka sejak tahun 1952. Lembaga Geofisika dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mencatat pusat gempa berada di lokasi yang hampir sama dengan episentrum gempa besar bermagnitudo 9,0 pada 1952 yang kala itu juga memicu tsunami besar di kawasan Pasifik.

Sejauh ini, telah tercatat sedikitnya enam gempa susulan, termasuk satu yang berkekuatan M6,9 dan satu lagi M6,3. Badan Meteorologi Jepang (JMA) awalnya memperkirakan tinggi gelombang tsunami hanya sekitar 1 meter, namun kemudian memperbarui peringatannya menjadi hingga 3 meter, mencakup pesisir timur dan utara Jepang dari Hokkaido hingga Wakayama.

Stasiun televisi NHK menayangkan peringatan khusus di layar dengan pesan “Tsunami! Evakuasi!", dan para pembawa acara terus mengimbau masyarakat untuk segera menjauh dari pantai. Operator pembangkit nuklir Fukushima yang rusak akibat gempa dan tsunami 2011 mengonfirmasi bahwa para pekerja telah dievakuasi sebagai langkah pencegahan.

Di Filipina, otoritas setempat memperkirakan gelombang tsunami setinggi 1 meter dapat tiba antara pukul 13.20 hingga 14.40 waktu setempat, dan warga di pesisir timur telah diminta menjauh dari garis pantai.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) awalnya mencatat gempa dengan kekuatan M8,0, sebelum kemudian memperbarui kekuatannya menjadi M8,8. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) memperkirakan gelombang lebih dari 3 meter dapat terjadi di sejumlah wilayah pesisir Rusia, Ekuador, dan Kepulauan Hawaii bagian barat laut.

Sementara itu, potensi gelombang setinggi 1–3 meter juga mungkin terjadi di pantai-pantai Jepang, Guam, Polinesia Prancis, Chili, hingga Kosta Rika. Gelombang setinggi hingga 1 meter juga bisa melanda wilayah lain termasuk Australia, Kolombia, Meksiko, Taiwan, Selandia Baru, dan Tonga.

x|close