Ntvnews.id, New York - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung tampil di panggung dunia dengan menghadiri High-Level Political Forum on Sustainable Development yang diselenggarakan di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York.
Dalam pertemuan bertaraf internasional yang dihadiri para pemimpin daerah dari seluruh dunia ini, Pramono memaparkan komitmen kuat Jakarta dalam mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) ke dalam kebijakan dan program lokal.
Pramono menegaskan bahwa transformasi Jakarta menjadi salah satu dari 50 kota global pada tahun 2030 tak dapat dipisahkan dari pendekatan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, perubahan menyeluruh dalam tata kota, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci keberhasilan.
“Hal ini membutuhkan perubahan mendasar dalam daya tarik kota, penyediaan infrastruktur, transformasi birokrasi, dukungan politik, komunikasi publik yang transparan, serta kualitas sumber daya manusia. Upaya pembangunan berkelanjutan yang kami lakukan membentuk Jakarta menjadi kota global yang sejalan dengan agenda kami pada 2030,” kata Pramono.
Pramono Anung (Pemprov DKI/ NTVNews.id)
Pramono turut mengungkapkan sejumlah capaian konkret Pemprov DKI Jakarta dalam mendukung agenda SDGs, khususnya di sektor kesehatan, keamanan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu fokus utama adalah menciptakan ruang publik yang aman dan inklusif bagi perempuan.
“Pada 2024, Jakarta mencatat Indeks Ketimpangan Gender terendah secara nasional. Beberapa upaya yang mendukung capaian tersebut antara lain penyediaan bus khusus perempuan, kampanye antipelecehan di bus TransJakarta, serta perpanjangan jam operasional taman yang dilengkapi dengan penerangan dan pengawasan yang lebih baik,” ungkapnya.
Pramono Anung menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong Jakarta sebagai kota yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing global.
“Mari kita posisikan Jakarta sebagai pelopor pembangunan nasional yang tangguh, inklusif, dan terintegrasi secara global. Jakarta harus menjadi tempat di mana setiap orang memiliki ruang, dan tidak ada satu pun yang tertinggal,” pungkasnya.