Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.
“Kami monitor itu dan informasi awal sudah kami dapatkan, memang kami akan turun,” ujar Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengawasan Kompolnas di Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.
Menurut Anam, langkah awal yang akan dilakukan Kompolnas adalah menyelidiki penyebab kematian Arya.
“Apakah ini bunuh diri atau ada penyebab lainnya,” kata Anam yang akrab disapa Cak Anam.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga akan menelusuri rekam jejak Arya serta memeriksa barang-barang di sekitar lokasi kejadian, termasuk telepon seluler milik korban.
“Kami cek tapi informasi awal yang kami dapatkan, konstruksi peristiwanya secara umum kami dapat,” tuturnya.
Meski demikian, Anam menyebut pihaknya belum bisa mempublikasikan informasi secara rinci karena investigasi lanjutan masih dibutuhkan untuk mengklarifikasi berbagai informasi yang diterima Kompolnas sejauh ini.
“Jika memang itu kasus bunuh diri tentu harus dicari penyebab bunuh diri. Namun jika bukan kasus bunuh diri atau ada yang melakukan kejahatan, tentu akan dilakukan konstruksi peristiwanya. Apa memungkinkan itu sebuah kejahatan," katanya.
Sementara itu, pihak Polda Metro Jaya telah lebih dulu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kematian Arya. Proses ini dilakukan oleh tim penyelidik dari Subdirektorat Reserse Mobil (Subdit Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Tadi pagi, rekan-rekan kami dari penyelidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali melakukan olah TKP. Penyelidik mendatangi TKP dan melakukan olah TKP bersama-sama dengan berbagai ahli," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Jumat, 11 Juli 2025
Ade Ary menuturkan bahwa penyelidikan ini melibatkan kolaborasi antarprofesi demi menjunjung prinsip profesionalisme dan kehati-hatian dalam proses pengungkapan kasus.
"Tim penyelidik melakukan olah TKP bersama-sama dengan yang pertama dari kedokteran kepolisian, Puslabfor, Inafis Bareskrimpolri, kemudian hadir dokter dari RSCM," katanya.
Pihak kepolisian maupun Kompolnas menegaskan bahwa penyelidikan akan terus dilakukan secara menyeluruh dan mendalam demi mengungkap penyebab pasti dari kematian Arya Daru Pangayunan, yang kini menjadi sorotan publik.
(Sumber: Antara)