Ntvnews.id, Jakarta - Jendela Bali Resto di kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) mendadak viral dan menuai sorotan tajam dari warganet. Hal ini terjadi setelah seorang wisatawan domestik membagikan pengalaman pahit saat makan bersama keluarganya di restoran tersebut.
Kisah itu menyebar luas di media sosial dan memicu kemarahan publik, terutama karena dugaan adanya diskriminasi layanan antara wisatawan asing dan lokal. Kisah bermula dari unggahan akun TikTok @mamaghan yang menceritakan kronologi tidak menyenangkan yang ia alami, meski saat ini videonya sudah hilang.
Dalam unggahannya, ia menyebut bahwa meskipun awalnya tak mempermasalahkan turis asing yang lebih dulu diberi tempat duduk, ia justru kecewa ketika keluarganya hanya diberi tempat makan seadanya di lorong pantry yang sempit.
“Bahkan ia tetap bersikap ramah meski akhirnya hanya diberi tempat makan di lorong pantry yang sempit dengan meja kaca dan kursi seadanya,” tulis akun tersebut.
Namun yang membuat situasi makin memanas adalah kejadian saat proses pembayaran. Pengunjung tersebut mengaku telah melakukan pembayaran melalui QRIS dan sudah menunjukkan bukti transfer dari mobile banking serta email ke kasir restoran.
"Saya sudah membayar melalui QRIS tapi kasir mengatakan tdk ada uang masuk. Sy tunjukan bukti transfer melalui aplikasi mobile banking & email tetapi kasir tidak mau melihat dan tidak mau mendengar sama sekali," tulisnya di TikTok
Tak hanya itu, pengunjung bahkan dipaksa untuk membayar dua kali dengan dalih sistem restoran tidak mencatat transaksi pertama. Ketika diminta untuk menghubungi manajer atau call center bank, kasir disebut bersikap tidak sopan dan berbicara dengan nada tinggi, bahkan menolak memberikan solusi yang layak.
"Kasir hanya memaksa sy mengulang transaksi/membayar 2x, menjanjikan uang sy sebelumnya akan kembali dalam 2 jam Kasir tidak percaya sy bahkan menuduh sy belum membayar. kasir berbicara dengan intonasi tinggi dan kasar MENERIAKI SY.. "GAK ADA PEMBAYARAN MASUK"," lanjutnya.
Akibat insiden tersebut, pengunjung dan keluarganya, termasuk bayi terpaksa tertahan di restoran selama lebih dari 1,5 jam. Situasi makin memanas saat kasir bersikap tidak sopan, berbicara dengan intonasi tinggi, bahkan menolak menghubungi manajer maupun call center bank.
Menanggapi badai kritik tersebut, pihak manajemen Jendela Bali Resto GWK akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan tidak ada maksud diskriminatif dalam layanan mereka.
“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh pihak-pihak terkait. Situasi ini menjadi perhatian serius bagi manajemen. Tidak ada sedikit pun maksud dari pihak kami untuk melakukan pembedaan dalam pelayanan kepada siapa pun," tulis akun @jendelabaliresto dalam klarifikasinya.