Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan di Timur Tengah memicu peringatan tegas dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Amerika Serikat. Kremlin memperingatkan bahwa dukungan militer langsung dari Washington kepada Israel dalam konflik yang tengah memanas dengan Iran berpotensi mengguncang stabilitas kawasan secara drastis.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyampaikan kekhawatiran serius Rusia terhadap langkah AS yang dipertimbangkan untuk ikut campur dalam konflik tersebut.
“Ini akan menjadi langkah yang secara radikal akan mengacaukan seluruh situasi,” tegas Ryabkov, dikutip kantor berita Interfax dan dilansir oleh Reuters serta Al Arabiya
Ryabkov menyebut bahwa Moskwa dan Washington kini tengah menjalin kontak langsung untuk membahas perkembangan konflik antara Teheran dan Tel Aviv. Rusia menyerukan agar semua pihak menghindari langkah militer yang bisa memicu eskalasi lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Sergei Naryshkin, menyatakan bahwa situasi antara Iran dan Israel telah memasuki fase kritis. Menurutnya, potensi bentrokan berskala besar terbuka lebar jika tidak ada langkah diplomatik yang segera diambil.
Peringatan Rusia muncul di tengah laporan bahwa pemerintahan Donald Trump di AS tengah mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk kemungkinan bergabung dengan Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran. Salah satu sumber yang dekat dengan lingkaran pembuat kebijakan AS mengonfirmasi bahwa opsi militer “masih ada di atas meja.”
Pada Selasa lalu, Trump bahkan secara terbuka menyebut rencananya untuk menargetkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. “Kami tidak akan menyingkirkannya, setidaknya untuk saat ini,” ucap Trump.
Ketegangan ini makin meruncing setelah rudal-rudal Iran menghantam sejumlah wilayah di Israel, memperkeruh situasi regional yang sudah rapuh akibat konflik yang berkepanjangan.
Rusia, sebagai sekutu strategis Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, menyerukan agar komunitas internasional menahan diri dan tidak ikut memperkeruh keadaan. Kremlin juga menegaskan komitmennya terhadap stabilitas kawasan, sembari memperingatkan bahwa intervensi militer dari kekuatan besar dunia hanya akan memperburuk krisis.