Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung secara resmi meluncurkan Tunnel Boring Machine (TBM) 1 untuk proyek MRT Jakarta Fase 2A di Stasiun Harmoni, Jakarta Pusat.
Peluncuran ini menandai langkah strategis dalam percepatan pembangunan jalur bawah tanah sepanjang 1.195 meter yang menghubungkan Stasiun Harmoni hingga Mangga Besar dalam lingkup Contract Package 202.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, khususnya Pemerintah Jepang, PT MRT Jakarta, serta konsorsium pelaksana proyek Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV).
Ia menegaskan bahwa pembangunan Fase 2A kini telah mencapai progres signifikan sebesar 48,14 persen dan ditargetkan rampung serta beroperasi pada tahun 2029.
"Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut agar MRT Jakarta Fase 2A dapat beroperasi pada 2029. Sehingga, pengerjaan ini melengkapi kelanjutan dari keberhasilan operasional sebelumnya, yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Bundaran HI," kata Pramono.
Pramono menyoroti kemacetan yang masih menjadi tantangan utama di Jakarta. Dengan hadirnya MRT Jakarta Fase 2A, pemerintah berharap masyarakat dapat beralih ke moda transportasi publik yang lebih terintegrasi, ramah lingkungan, dan efisien.
Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)
"Ke depannya pembangunan transportasi berbasis rel di Kota Jakarta akan terus dikembangkan untuk menyediakan pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan nyaman untuk masyarakat Jakarta," imbuh dia.
Pramono juga menekankan pentingnya membangun Jakarta sebagai kota global yang layak huni dan berdaya saing. Kehadiran infrastruktur seperti MRT akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan visi tersebut.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, yang turut hadir dalam peluncuran TBM 1, menyampaikan komitmen negaranya dalam mendukung pembangunan MRT Jakarta.
Ia menilai, proyek ini merupakan wujud kerja sama strategis antara Jepang dan Indonesia dalam membangun infrastruktur berkualitas tinggi.
Acara peluncuran turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta Suharini Eliawati, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Wali Kota Jakarta Pusat Arifin, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat.