Pengangguran 11 Anak Minta Dibantu Dedi Mulyadi Tapi Ragu Ikut KB: Istikharah Dulu

Ntvnews.id, Jakarta - Pandangan bahwa anak adalah anugerah dan rezeki dari Tuhan masih dipegang erat oleh sebagian masyarakat. Namun, prinsip tersebut juga kerap menimbulkan perdebatan di tengah kondisi sosial dan ekonomi yang semakin kompleks.

Salah satu kisah yang mencuri perhatian publik datang dari Majalengka, Jawa Barat. Seorang bapak yang diketahui telah memiliki 11 anak menjadi sorotan setelah dirinya tampak ragu saat diminta mengikuti program Keluarga Berencana (KB).

Peristiwa ini terjadi ketika Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berkunjung ke rumahnya. Dalam video yang kembali viral di TikTok, Dedi menyarankan sang bapak untuk mengikuti program KB agar tidak terus menambah jumlah anak.

Baca Juga: Pakai Singlet, Dedi Mulyadi Turut Rayakan Kemenangan Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Instagram)

Namun, sang bapak menjawab dengan tenang bahwa ia ingin meminta petunjuk terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.

"Ya nanti saya salat istikharah dulu," ujarnya, dikutip pada Selasa, 6 Mei 2025. 

Sikap ragu-ragu tersebut memperlihatkan bagaimana keputusan untuk ikut KB tidak selalu mudah, terlebih bagi mereka yang masih meyakini bahwa jumlah anak adalah bagian dari kehendak ilahi. Bahkan ketika Dedi Mulyadi menegaskan niatnya yang tulus untuk membantu, si bapak tetap menunjukkan penolakan halus.

"Kan enggak harus KB begitu pak, kan niat saya baik, saya tulus," ucapnya.

"Saya tulus juga bantu bapak untuk melakukan KB, saya tulus biar tidak terjadi anak ke-12,” timpal Dedi Mulyadi kepada pria tersebut.

Ucapan tersebut disambut tawa oleh sang bapak, mencairkan suasana yang semula serius. Percakapan kemudian beralih ke sisi lain kehidupan sang bapak. Ternyata, ia memiliki cita-cita menjadi penulis buku.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Resmi Larang Study Tour, Wisuda, hingga Bawa Motor ke Sekolah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau persiapan rekayasa cuaca dari udara di Lanud Husein Sastranegara Bandung. (Antara)

Ia menyampaikan keinginannya untuk menulis buku tentang metode membaca, menulis, dan berhitung (calistung) yang bisa digunakan oleh masyarakat luas. Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi memberikan dukungan penuh dan bahkan menjanjikan bantuan pencetakan.

"Ya nanti saya cetakin seribu ekslempar," ujarnya.

Dedi berharap buku karya bapak tersebut bisa membawa manfaat, khususnya bagi anak-anak yang kurang mendapat akses pendidikan.

"Agar anak-anak di Majalengka, anak-anak jalanan yang enggak sempat sekolah, bapak bisa mengajar, anak-anak bisa belajar calistung," tambahnya.