Mentan Amran Buka-bukaan Coret Calon Pejabat Titipan Meski Keluarga Sendiri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Mei 2025, 15:50
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman angkat bicara mengenai temuan ketidaksesuaian dalam pengemasan minyak goreng merek Minyakita. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman angkat bicara mengenai temuan ketidaksesuaian dalam pengemasan minyak goreng merek Minyakita. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono )

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip meritokrasi atau penilaian kinerja berdasarkan prestasi atau kemampuan sebagai landasan utama pengangkatan pejabat struktural di Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal ini Mentan Amran sampaikan dalam sambutannya saat melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan.

"Ini ada kemarin, seharusnya saya lantik. Namun, tadi malam saudara saya mengirim pesan singkat memberikan rekomendasi. Saya langsung putuskan untuk mencoret dan tidak melantiknya pagi ini," ucap Mentan Amran dalam keterangannya, Sabtu 3 Mei 2025.

Menurutnya prinsip meritokrasi telah konsisten diterapkan di Kementan sejak Mentan Amran menjabat kembali pada 2024, bahkan sejak periode pertamanya pada 2014.

Kebijakan ini menekankan bahwa pengangkatan jabatan harus berdasarkan kualifikasi, kompetensi, kinerja, integritas, dan moralitas, tanpa memandang latar belakang pribadi atau hubungan kedekatan.

Baca juga: Panggil Mentan Amran, Prabowo Terima Laporan Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional

Baca juga: Menteri Amran Bertemu Menteri Pertanian Jepang, Bahas Susu Hingga Ekspor CPO

"Siapa pun bisa naik jabatan asal mampu bekerja dengan baik. Semua kinerja terukur dan langsung saya evaluasi. Jika malas, lebih baik mundur. Negara tidak bisa menunggu; jika menjabat, harus kerja keras,” tegas Mentan Amran.

Mentan Amran menegaskan tidak ada ruang untuk upaya “titip jabatan,” baik dari keluarga maupun pihak berpengaruh lainnya, dalam penentuan posisi di kementerian yang ia pimpin.

Ia membuka peluang bagi semua, tanpa memandang eselon, untuk naik jabatan selama memiliki kontribusi nyata bagi sektor pertanian.

“Jabatan adalah amanah dan harus dipegang oleh orang yang layak berdasarkan kinerja, bukan kedekatan atau relasi pribadi. Jika saya angkat seseorang yang dititip, bagaimana perasaan ribuan orang yang berkompetisi secara sehat? Ini kementerian, bukan perusahaan keluarga,” tandasnya.

x|close