Presiden Sementara Korea Selatan Han Duck Soo Mengundurkan Diri, Isyaratkan Siap Maju di Pilpres Korea Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Mei 2025, 01:10
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Presiden sementara Korea Selatan, Han Duck Soo Presiden sementara Korea Selatan, Han Duck Soo (Yonhap)

Ntvnews.id, Seoul - Presiden sementara sekaligus Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck Soo, resmi mengundurkan diri pada Kamis, 1 Mei 2025 dalam sebuah langkah yang secara luas dipandang sebagai sinyal awal kesiapannya mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 3 Juni mendatang.

Dalam pidato publik saat menyampaikan pengunduran dirinya, Han menyatakan tekadnya untuk memikul “tanggung jawab yang lebih besar”, sebuah ungkapan yang mengisyaratkan niatnya untuk maju sebagai calon presiden, meski ia tidak menyebutkannya secara eksplisit.

“Saudara-saudara sebangsa, saya telah banyak merenungkan jalan mana yang memungkinkan saya menjalankan tanggung jawab saya secara maksimal,” ujarnya dalam pidato tersebut, dikutip dari laman Korea Times, Jumat, 2 Mei 2025.

“Di depan saya terbentang dua pilihan: melanjutkan tugas penting yang sedang saya emban saat ini, atau mundur dari posisi ini untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar lagi. Saya akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri agar dapat melakukan apa yang bisa dan harus saya lakukan demi membantu mengatasi krisis yang tengah kita hadapi," lanjutnya.

Baca Juga: 19 Perusahaan Korea Selatan Mau Tambah Investasi Rp30 Triliun di RI

Han dijadwalkan akan secara resmi mendeklarasikan pencalonannya di Majelis Nasional pada Jumat pagi, di mana ia juga akan memaparkan alasan di balik keputusannya untuk maju. Kampanyenya diperkirakan akan berfokus pada upaya menjembatani perpecahan politik serta menangani isu-isu mendesak seperti tantangan ekonomi dan keamanan.

Spekulasi juga berkembang bahwa Han mungkin akan mengusulkan reformasi konstitusi, termasuk wacana untuk memperpendek masa jabatan presiden.

Meski dianggap sebagai kandidat kuat, Han sejauh ini belum mengungkapkan secara terbuka niat politiknya. Ia bahkan menolak mengonfirmasi pencalonan maupun berpartisipasi dalam konvensi calon presiden dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP), partai konservatif utama. Meski begitu, tim pendukungnya telah lebih dulu mendirikan kantor kampanye di Yeouido, kawasan pusat politik dan keuangan Korea Selatan.

Han diperkirakan akan maju sebagai calon independen, sembari menjajaki kemungkinan mencalonkan diri bersama kandidat dari PPP untuk membentuk koalisi yang lebih luas dalam menghadapi Lee Jae-myung dari Partai Demokrat Korea (DPK), yang saat ini memimpin dalam berbagai jajak pendapat.

Baca Juga: Indonesia dan Korea Selatan Sepakati Penguatan Kerja Sama Hilirisasi Industri

Sebagai bagian dari strategi tersebut, Han dilaporkan telah menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh lintas partai. Ia bahkan disebut-sebut telah mengusulkan pertemuan dengan sejumlah mantan tokoh Partai Demokrat, termasuk mantan Perdana Menteri Lee Nak-yon yang pernah menjabat di bawah pemerintahan Moon Jae-in.

Namun, langkah Han ini mendapat kritik dari Partai Demokrat Korea dan beberapa partai minor lainnya. Mereka menilai Han ikut bertanggung jawab atas deklarasi darurat militer yang diumumkan oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol pada bulan Desember lalu. Karena itu, menurut mereka, tidak pantas jika Han ikut serta dalam pemilu yang digelar sebagai dampak dari pemakzulan presiden sebelumnya.

Di hari yang sama, sebelum menyampaikan pengunduran diri, Han menjalankan tugas terakhirnya sebagai penjabat presiden dengan memimpin rapat keamanan nasional bersama sejumlah menteri terkait.

Dalam rapat itu, ia menekankan pentingnya respons yang tenang dan terukur dalam menghadapi ketegangan global yang meningkat, termasuk agresi Korea Utara yang semakin erat berkoalisi dengan Rusia, serta perlunya kesiapan menghadapi dinamika internasional dan proses negosiasi dengan Amerika Serikat.

x|close